Selasa, 13 Januari 2015

Yesus Di Rumah Ibadat Di Kapernaum

Selasa Biasa Pekan I (H)
Ibr. 2:5-12
Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9
Mrk. 1:21b-28


Ibr. 2:5-12

2:5 Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
2:6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2:7 Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
2:8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
2:9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
2:12 kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,"

Mrk. 1:21b-28

Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar.
1:22 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.
1:23 Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak:
1:24 "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah."
1:25 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
1:26 Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya.
1:27 Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
1:28 Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh Galilea.


Yesus Di Rumah Ibadat Di Kapernaum

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan karya Yesus yang masih sangat dini. DIA memulai karya-Nya di rumah ibadat, setelah memanggil murid-murid pertama-Nya. Pusat rumah ibadat sebagai sentral permulaan pewartaan-Nya menunjukkan kualitas beriman dan hidup  beragama Yesus. Ia mengajar dengan penuh kuasa yang dinyatakan hingga dua kali dalam perikopa yang cukup pendek ini, yaitu ayat 22 dan 27. Akibat apa yang ditimbulkan dari pengajaran yang penuh kuasa itu ialah banyak orang yang kagum, bahkan roh jahatpun takut lihat ayat 26. Markus mengajak kita melihat bahwa Yesus mengajar dengan kuasa bukan hanya dalam kata-kata, namun dilengkapi dengan utuh oleh perbuatan yang penuh kuasa pula.
Setan dan kuasa jahat merepresentasi pada kesehatan dan kebaikan yang terkungkung kuasa mereka, sehingga orang menjadi sakit dan jahat. Sakit dan jahat melambangkan kuasa jahat menguasai hidup manusia. Perlawanan dari itu ialah kesehatan yang prima dan kebaikan menjadi bagian hidup manusia sebagai kedatangan dan kekuasaan Allah atas hidup manusia.
Markus membawa jemaat dan pembacanya untuk mengenal Yesus sebagai Guru sekaligus penyembuh. Keheranan dan kekaguman sebagai daya tarik bagi orang-orang yang hendak mengikuti-Nya. Yesus bukan hanya menghendaki mereka untuk kagum dan heran, namun lebih jauh dari itu ialah pengikut-Nya juga berjalan dan menapaki apa yang telah IA tempuh, yaitu salib.
Saudara terkasih, kagum dan heran akan dunia dan isinya ini mudah dan banyak sekali yang bisa mengajak orang untuk berdecak kagum. Ungkapan pujian, sorak-sorai karena perbuatan yang luar biasa bisa dita temui setiap saat. Yesus menghendaki kita bukan berhenti sampai di situ, namun ikut dalam cara hidup-Nya. Melihat fenomena alam yang dasyat dan luar biasa apakah cukup kita membagikannya dengan orang lain melalui banyak media yang tersedia saat ini, mengabadikannya dengan berbagai sarana yang makin bagus dan canggih? Belum, karena jauh lebih penting ialah membawa itu semua kepada rasa syukur ada Allah yang telah memberikan-Nya.

Saudara terkasih, semua berkat di dunia diberikan Allah dengan cuma-cuma. Allah memberikan kepada kita dengan bebas dan seluas-luasnya, namun jangan lupa untuk mensyukuri karena kita sama sekali tidak berperan dalam itu semua, selain kasih karunia-Nya semata. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar