Rabu, 07 Januari 2015

Hati Mereka Tetap Degil

Rabu Biasa Sesudah Penampakan Tuhan (P)
1 Yoh. 4:11-18
Mzm. 72:2,10-11,12-13
Mrk. 6:45-52


1 Yoh. 4:11-18

4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
4:12 Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Mrk. 6:45-52

6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.
6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak,
6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan mereka pun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung,
6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.



Hati Mereka Tetap Degil

Saudara terkasih, Yesus pada bacaan hari ini memberikan keteladanan bagaimana IA berdoa sebagai sarana menjalin komunkasi dan relasi dengan Allah. Beristirahat dari karya, DIA gunakan untuk berkomunikasi dengan Bapa-Nya dalam doa. Keteladanan yang benar-benar bagus dan inspiratif, bagaimana kita jarang mengambil istirahat demi pekerjaan kita, kalau beristirahat seolah-olah kita dendam dan menggunakan untuk tidur, jalan-jalan, melakukan sesuatu yang hanya menyenangkan diri, bukan untuk menjalin relasi dengan keluarga apalagi Allah.
Kedua pembelajaran yang bisa kita petik adalah sikap para murid yang memiliki hati degil, sehingga mereka tidak mengenal apa yang Tuhan lakukan dan jalankan. Para murid menyangka Yesus sebagai hantu, merupakan kedegilan yang amat sangat, di mana mereka hidup bersama Yesus saja masih salah mengenali. Mengapa mereka tidak mengenal-Nya, karena iman mereka yang belum mendalam. Ketakutan merupakan hambatan untuk memiliki kasih yang sejati, sebagaimana bacaan pertama nyatakan. Pelajaran ketiga, bahwa ketakutan menghambat perkembangan kita baik iman ataupu kepribadian kita.
Keempat, pelajaran yang kita petik ialah bahwa kita kurang memiliki kasih dan kepercayaan sehingga menjadikan kita takut. Takut menghalangi kasih yang sempurna, namun adanya kasih melenyapkan ketakutan. Barang siapa yang memiliki kasih tidak akan memiliki ketakutan akan apapun juga.

Saudara terkasih, sering kita takut akan apapun, masa depan, orang tua yang otoriter, atau anak yang sulit untuk dibina dan didik, suasana politik yang menghambat, kelompok yang mengedepankan kekerasan dan pemaksaan kehendak, ini merupakan sebab-sebab lahirnya ketakutan yang manusiawi. Di dalam kasih-Nya ketakutan dan kekhawatiran sudah tidak layak lagi ada. DIA akan memberikan jalan keluar dan bantuan kalau kita menghadapi halangan yang menyebabkan takut. Jangan takut, ini AKU! Perkataan yang menenangkan dari Yesus juga berlaku untuk kita hingga hari ini. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar