HARI
RAYA PENAMPAKAN TUHAN (P)
Yes.
60:1-6
Mzm.
72:1-2,7-8,10-11,12-13
Ef.
3:2-3a,5-6
Mat.
2:1-12
Yes.
60:1-6
60:1 Bangkitlah, menjadi
teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
60:2 Sebab sesungguhnya,
kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang
TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.
60:3 Bangsa-bangsa
berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit
bagimu.
60:4 Angkatlah mukamu dan
lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu
laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
60:5 Pada waktu itu engkau
akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar
hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan
bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
60:6 Sejumlah besar unta akan
menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang
dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan
masyhur TUHAN.
Ef.
3:2-3a,5-6
3:2 -- memang kamu telah
mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan
kepadaku karena kamu,
3:3 yaitu bagaimana
rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas
dengan singkat
3:5 yang pada zaman
angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi
yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang
kudus,
3:6 yaitu bahwa orang-orang
bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan
anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus
Yesus
Mat.
2:1-12
2:1 Sesudah Yesus dilahirkan
di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus
dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya:
"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah
melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes
mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua
imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari
mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya:
"Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab
nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem,
tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang
memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang
akan menggembalakan umat-Ku Israel."
2:7 Lalu dengan diam-diam
Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada
mereka, bilamana bintang itu nampak.
2:8 Kemudian ia menyuruh
mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal
mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku
supaya aku pun datang menyembah Dia."
2:9 Setelah mendengar
kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka
lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat,
di mana Anak itu berada.
2:10 Ketika mereka melihat
bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke
dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud
menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan
persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan
dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke
negerinya melalui jalan lain.
Betlehem,
Tanah Yehuda, Engkau Sekali-Kali Bukanlah yang Terkecil
Saudara terkasih, berbicara mengenai Natal dan
kelahiran Yesus banyak hal yang bisa kita renungkan, bagaimana DIA memilih
Betlehem, sebagai tempat yang jauh dari hingar bingar kemajuan dan kemodernan
saat itu. Betlehem kota kecil yang
terpilih untuk menjadi tempat lahir Seorang Pemimpin Besar, dan itu sudah
dinubuatkan panjang lebar dalam tradisi Perjanjian Lama. Kecil dan tidak
dikenal dunia, justru dipilih Allah untuk menggenapi rencana keselamatan
dari-Nya.
Kesederhanaan sebagai cermin bagi kita yang masih
begitu relevan. Lahir dalam rupa hamba, mengambil tempat sederhana, dan kota
kecil yang sama sekali tidak terkenal.
Saudara terkasih, dengan demikian, sudah selayaknya
kita mengikuti teladan-Nya dan hidup dalam kesederhanaan bukan kemewahan. Bukan
hendak mengatakan bahwa kekayaan itu buruk, namun bahwa sederhana bukan harus
miskin. Sikap kita dalam memahami kekayaan, ketenaran, dan kemuliaan. Bagaimana
kita peduli dengan sesama yang kekurangan, dalam kelimpahan ataupun kekurangan
kita dapat berbagi dan berempati bagi saudara sekitar kita. Persoalan golongan
dan sektarian hari hari ini makin menggejala, dengan sikap sederhana kita bisa
memilih untuk berperilaku dengan terbuka kepada siapa saja. Pelecehan dan
penghinaan mampu kita jawab dengan doa dan berkat. Kesederhanaan itu berkaitan
dengan sikap hati. Miskin namun bersikap tidak sederhana juga bisa. Setiap
orientasinya adalah harta dan mencari kemewahan dengan menggunakan segala cara
itu bukan sederhana. demikian pula orang yang kaya namun memiliki semangat
untuk apa adanya, tidak bermewah-mewah, serta mengerti kebutuhan sesama, ini
adalah sederhana. kesederhanaan bukan terletak dalam harta milik, namun dalam
hati nurani.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar