Rabu
Biasa Pekan I (H)
Ibr.
2:14-18
Mzm.
105:1-2,3-4,6-7, 8-9
Mrk.
1:29-39
Ibr.
2:14-18
2:14 Karena anak-anak itu
adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka
dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia
memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan
demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan
oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya,
bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia
kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka
dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia
menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia
sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang
dicobai.
Mrk.
1:29-39
1:29 Sekeluarnya dari rumah
ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas.
1:30 Ibu mertua Simon
terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada
Yesus.
1:31 Ia pergi ke tempat
perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu
lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
1:32 Menjelang malam, sesudah
matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan
yang kerasukan setan.
1:33 Maka berkerumunlah
seluruh penduduk kota itu di depan pintu.
1:34 Ia menyembuhkan banyak
orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia
tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
1:35 Pagi-pagi benar, waktu
hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi
dan berdoa di sana.
1:36 Tetapi Simon dan
kawan-kawannya menyusul Dia;
1:37 waktu menemukan Dia
mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau."
1:38 Jawab-Nya: "Marilah
kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga
Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
1:39 Lalu pergilah Ia ke
seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan
mengusir setan-setan.
Semua orang mencari Engkau
Saudara terkasih, Yesus menyembuhkan mertua Petrus
dengan satu sentuhan. Hari pertama pelayanan Yesus tidak dikalahkan terbenamnya
matahari, datangnya malam waktu itu banyak tamu yang datang untuk disembuhkan. Seluruh
kota berkumpul untuk menerima penyembuhan dan pembebasan dari kerasukan setan. Malam
itu juga mereka bebas, namun Jati Diri Kemesiasan Yesus lindungi dengan
menghardik setak untuk tidak berbicara, karena mereka kenal siapa Dia.
Yesus tidak menghendaki DIA dikenal
sebagai pembuat mukjizat saja, namun keseluruhan perutusan-Nya terutama dalam
kayu salib.
Saudara terkasih, mengikuti orang terkenal, membuat
pekerjaan luar biasa, menyembuhkan merupakan fenomena alamiah dan semua manusia
tentu kagum akan perbuatan-perbuatan ajaib tersebut. Yesus tidak menghendak
pengenalan dan ikut dengan dasar yang seperti itu. Pengikuti DIA berarti utuh
yaitu hingga yang paling berat salib.
Bukti nyata ini ialah pernyataan orang-orang yang menghendaki DIA turun dari
salib ketika penyaliban. Demikian yang dilakukan penduduk Galilea, mereka
datang karena Yesus membuat tindakan ajaib dalam pandangan mereka.
Saudara terkasih Mesias bukan semata mukjizat
penyembuhan dan tindakan ajaib-Nya, namun juga jalan perutusan yang menjadi
pilihan Yesus yaitu salib. Derita yang membawa keselamatan dan kemuliaan. Barangsiapa
tidak setia dengan salibnya sendiri, dia belum mengenal Mesias yang sejati
secara utuh.
Sudahkah kita mengikuti Yesus secara utuh, ataukah
hanya mengikuti pekerjaan ajaib-Nya dan meninggalkan jalan salib-Nya? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar