Kamis Pekan Biasa I (H)
Ibr. 3:7-14
Mzm. 95:6-7, 8-9, 10-11
Mrk. 1:40-45
Ibr. 3:7-14
3:7 Sebab itu, seperti yang
dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8 janganlah keraskan hatimu
seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
3:9 di mana nenek moyangmu
mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat
perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
3:10 Itulah sebabnya Aku
murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka
tidak mengenal jalan-Ku,
3:11 sehingga Aku bersumpah
dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
3:12 Waspadalah, hai
saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya
jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
3:13 Tetapi nasihatilah
seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari
ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena
tipu daya dosa.
3:14 Karena kita telah
beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada
akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
Mrk. 1:40-45
1:40 Seorang yang sakit kusta
datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya,
katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
1:41 Maka tergeraklah
hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu
dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
1:42 Seketika itu juga
lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
1:43 Segera Ia menyuruh orang
itu pergi dengan peringatan keras:
1:44 "Ingatlah,
janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk
pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi
mereka."
1:45 Tetapi orang itu pergi
memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak
dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di
tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala
penjuru.
Orang
Kusta Disembuhkan dan Kesalahmengertian
Saudara terkasih, belas kasih Yesus terhadap orang
kusta menggerakkan-Nya untuk mengulurkan tangan dan dia sembuh. Kesembuhan yang
direspons dengan kegembiraan yang baik, bahkan berlebihan. Orang kusta selain
sakit fisik berupa kusta itu, juga sakit dalam arti sosial mereka dikucilkan
dan diasingkan dari orang-orang terkasihnya juga dari masyarakat secara umum. Bisa
dimengerti bagaimana reaksi kesembuhan itu bisa berlebihan, bahkan hingga
menghambat karya Yesus, sebagaimana ayat 45 yang menyatakan tidak lagi bisa
terang-terangan masuk kota.
Kita sebagai pengikut Kristus yang mengaku Kristen,
perlu untuk setia menjalankan kehendak-Nya, pertama, Jadilah tahir, ataupun Jangan menceritakan hal ini kepada siapapun.
Seluruh perintah dan kehendak Tuhan harus kita jalankan dengan setia
dan bukan pilih-pilih.
Saudara terkasih, kehendak baik dan perbuatan baik,
belum tentu akan menghasilkan kebaikan pula. Lihat apa yang telah Yesus lakukan
di atas, semuanya kebaikan, belas kasih, penyembuhan, dan pemulihan, namun
menghasilkann reaksi yang justru membahayakan Yesus dan karya-Nya lebih besar
lagi. Dengan demikian, apabila kita berbuat baik namun menerima balasan yang
tidak semestinya, bahkan bisa berupa sikap curiga, bermusuhan, dan membahayakan
diri kita, bisa sebagai hal yang wajar, bahkan Yesus pun mengalami. Bagaimana
sikap kita kalau menghadapi dan menerima tanggapan yang demikian? Marah, emosi,
menggerutu atau bersyukur mendapatkan pengalaman baru? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar