Kamis, 15 Januari 2015

Orang Kusta Disembuhkan dan Kesalahmengertian

Kamis Pekan Biasa I (H)
Ibr. 3:7-14
Mzm. 95:6-7, 8-9, 10-11
Mrk. 1:40-45


Ibr. 3:7-14

3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
3:9 di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
3:10 Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku,
3:11 sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
3:12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.

Mrk. 1:40-45

1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."
1:42 Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
1:43 Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
1:44 "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka."
1:45 Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.


Orang Kusta Disembuhkan dan Kesalahmengertian

Saudara terkasih, belas kasih Yesus terhadap orang kusta menggerakkan-Nya untuk mengulurkan tangan dan dia sembuh. Kesembuhan yang direspons dengan kegembiraan yang baik, bahkan berlebihan. Orang kusta selain sakit fisik berupa kusta itu, juga sakit dalam arti sosial mereka dikucilkan dan diasingkan dari orang-orang terkasihnya juga dari masyarakat secara umum. Bisa dimengerti bagaimana reaksi kesembuhan itu bisa berlebihan, bahkan hingga menghambat karya Yesus, sebagaimana ayat 45 yang menyatakan tidak lagi bisa terang-terangan masuk kota.
Kita sebagai pengikut Kristus yang mengaku Kristen, perlu untuk setia menjalankan kehendak-Nya, pertama, Jadilah tahir,  ataupun Jangan menceritakan hal ini kepada siapapun. Seluruh perintah dan kehendak Tuhan harus kita jalankan dengan setia dan bukan pilih-pilih.

Saudara terkasih, kehendak baik dan perbuatan baik, belum tentu akan menghasilkan kebaikan pula. Lihat apa yang telah Yesus lakukan di atas, semuanya kebaikan, belas kasih, penyembuhan, dan pemulihan, namun menghasilkann reaksi yang justru membahayakan Yesus dan karya-Nya lebih besar lagi. Dengan demikian, apabila kita berbuat baik namun menerima balasan yang tidak semestinya, bahkan bisa berupa sikap curiga, bermusuhan, dan membahayakan diri kita, bisa sebagai hal yang wajar, bahkan Yesus pun mengalami. Bagaimana sikap kita kalau menghadapi dan menerima tanggapan yang demikian? Marah, emosi, menggerutu atau bersyukur mendapatkan pengalaman baru? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar