Kamis, 29 Januari 2015

Ukuran yang Kamu Pakai untuk Mengukur akan Diukurkan Kepadamu.

Kamis Biasa (H)
Ibr. 10:19-25
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6
Mrk. 4:21-25


Ibr. 10:19-25

10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Mrk. 4:21-25

4:21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
4:23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
4:24 Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu.
4:25 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."


Ukuran yang Kamu Pakai untuk Mengukur akan Diukurkan Kepadamu.

Saudara terkasih, perumpamaan mengenai terang melalui dian yang ditempatkan di bawah pada sejarah penerjemahannya sedikit bergeser, seharunya dalam bahasa awalya ada awalan Sang, yang merujuk kepada Yesus. Bagaimana Sang Terang atau Sang Pelita yaitu Yesus itu harus diletakkan pada posisi yang seharusnya, yaitu di atas, bukan hanya menjadi sampingan atau sesuatu yang biasa-biasa saja. Mengapa demikian karena Sang Terang itu yang memberikan pengajaran dan juga keselamatan. Bukan terang yang biasa saja, namun Terang Yang Sejati.
Mengenai ukuran, merupakan perumpamaan yang sangat populer saat itu. Perumpamaan mengenai komitmen dan kesiapan seseorang dalam menerima benih atau sabda dalam diri mereka akan memperoleh balasan yang setimpal.
Saudara terkasih, bukan Tuhan Allah hitung-hitungan dengan mansuia, Aku memberi kamu biar kamu juga tahu diri memberikan balasan kepada-Ku, bukan itu. Sudah sewajarnya kalau kita telah dilimpahi berbagai hal, kita juga akan menerima itu dengan penuh syukur. Kalau tidak berarti kita namanya tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih.

Saudara terkasih, ungkapan penerimaan berkat itu bisa berupa rasa syukur, membagikan kepada sesama, dan mengakui bahwa Tuhan Allah yang telah menyediakan semuanya. Terang Sejati itu telah menyiapkan semuanya, bukan karena usaha dan kerja kerasku saja, namun lebih dulu Dia yang berkarya di dalam diriku.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar