Pw.
S. Antonius, Abbas (P)
Ibr.
4:12-16
Mzm.
19:8-9,10,15
Mrk.
2:13-17
Ibr.
4:12-16
4:12 Sebab firman Allah hidup
dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat
dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup
membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu
makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan
terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan
jawab.
4:14 Karena kita sekarang
mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus,
Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15 Sebab Imam Besar yang
kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya
tidak berbuat dosa.
4:16 Sebab itu marilah kita
dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima
rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada
waktunya.
Mrk.
2:13-17
2:12 Dan orang itu pun bangun,
segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu,
sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini
belum pernah kita lihat."
2:13 Sesudah itu Yesus pergi
lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia
mengajar mereka.
2:14 Kemudian ketika Ia
berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu
Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu
mengikuti Dia.
2:15 Kemudian ketika Yesus makan
di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama
dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
2:16 Pada waktu ahli-ahli
Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan
orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia
makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
2:17 Yesus mendengarnya dan
berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi
orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang
berdosa."
Bukan
Orang Sehat yang Memerlukan Tabib
Saudara terkasih, bacaan hari ini menyatakan karya
Yesus yang berbeda dengan para ahli kitab Yahudi. Guru yang satu ini justru
memanggil orang yang sama sekali tidak dilirik oleh guru umumnya. Guru-guru
Yahudi akan memilih murid yang baik, pintar, saleh, dan kesucian lainnya. Yesus
justru memanggil pemungut cukai, orang yang karena pekerjaannnya sangat tidak
disukai, bahkan bisa dianggap pendosa. Jawaban Yesus menghentikan perselisihan
dan kontroversi di antara mereka, bahwa hanya orang sakit yang memerlukan
tabib. Orang sehat tidak akan memerlukan tabib.
Panggilan dari Yesus sebagai perwujudan
perutusan-Nya berkonsentrasi pada pribadi-pribadi yang tersingkir, tidak
mendapat kesempatan, tidak memperoleh perhatian. Bukan orang yang cerdik
pandai, namun pribadi yang sederhana bahkan tersingkir.
Saudara terkasih Yesus tidak menghendaki
kesemurnaan kita, namun kesiapan kita untuk mengikuti-Nya dengan bersegera dan
sepenuh hati. Panggilan-Nya bukan pilihan kita untuk memperoleh bagian dalam
hidup Yesus. Kita yang sederhana yang apa adanya, namun mau dan sanggup untuk
meninggalkan semuanya demi DIA. Sering kita berpikir apakah aku mampu, apakah
aku layak, dan seterusnya. Padahal itu sarana roh jahat untuk menghambat
kemajuan rohani kita dalam menjawab uluran tangan-Nya yang penuh kasih itu.
Biarkan Tuhan yang bekerja dalam diri kita, bukan kita menyempurnakan diri
untuk mencari-Nya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar