Pw.
S. Agnes, PrwMrt (M), Hari Keempat Pekan Dua Sedunia
Ibr.
7:1-3,15-17
Mzm.
110:1,2,3,4
Mrk.
3:1-6
Ibr.
7:1-3,15-17
7:1 Sebab Melkisedek adalah
raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika
Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
7:2 Kepadanya pun Abraham
memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah
pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
7:3 Ia tidak berbapa, tidak
beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak
berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi
imam sampai selama-lamanya.
7:15 Dan hal itu jauh lebih
nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,
7:16 yang menjadi imam bukan
berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak
dapat binasa.
7:17 Sebab tentang Dia diberi
kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan
Melkisedek.
Mrk.
3:1-6
3:1 Kemudian Yesus masuk lagi
ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati
Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka
dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang
yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada
mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau
berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi
mereka itu diam saja.
3:5 Ia berdukacita karena
kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka
lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia
mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
3:6 Lalu keluarlah
orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh
Dia.
Tangan
yang Lumpuh dan Persekongkolan
Saudara terkasih, kali ini Yesus yang berperan
untuk “melawan” kepada kelompok yang berseberangan. Bisa dilihat bagaimana para
“lawan” yang biasanya menyerang Yesus, namun kali ini, Yesus yang bertanya
kepada mereka dan mereka diam saja, berbeda dengan cerita-cerita sebelumnya
yang membuat mereka gusar dan marah, kali ini justru Yesus yang marah. Yesus
hendak menegaskan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat, maka Dia mengadakan
penyembuhan yang sangat terlarang bagi Farisi dan kelompok yang lainnya.
Persekongkolan jahat bisa terjadi dengan orang yang sebelumnya bermusuhan.
Markus menampilkan bahwa cara hidup Yesus yang akan
mengantarkan-Nya ke dalam kematian sebagaimana pernyataan ayat 6 di atas. Demikian
pula bagi para pengikut-Nya, belas kasih-Nya akan mendampingi umat-Nya yang
mengikuti jalan-Nya tersebut.
Saudara terkasih, kalau kita memperoleh hambatan
dan rintangan karena menjadi pengikut-Nya kita patut berbangga karena
menjalankan perutusan dengan dan bersama dengan DIA. Sungguh kesematan yang
luar biasa untuk mampu bertahan dan setia dengan-Nya.
Pekan Doa Sedunia
Hari Keempat, tema Penolakan: Yoh.
4:28, Saudara terkasih tema besar Pekan Doa Sedunia ialah Kesatuan Umat
Kristiani, hari ini kita diajak untuk merenungkan bagaimana perempuan Samaria
yang meninggalkan “tempayan” sebagai simbolisasi memperoleh rahmat yang lebih
besar. Perjumpaan dengan Yesus yang mengubah hidupnya. Bagaimana kita sering
menggenggam erat tempayan kita, menganggap kita paling benar, paling baik, dan
merasa tidak pernah bersalah, justru melepaskan Yesus rahmat terindah itu. Marilah
kita renungkan apakah “tempayan” kita masing-masing yang perlu kita tinggalkan
demi Yesus?.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar