Sabtu, 24 Januari 2015

Ia Tidak Waras Lagi

Pw. St. Fransiskus dr Sales, (H), Hari Ketujuh Pekan Doa Sedunia
Ibr. 9;2-3,11-14
Mzm. 47:2-3,6-7,8-9
Mrk. 3:20-21


Ibr. 9;2-3,11-14

9:2 Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus
9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup


Mrk. 3:20-21

3:20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat.
3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi


Ia Tidak Waras Lagi

Saudara terkasih, Yesus sudah biasa dinyatakan sebagai Guru yang penuh kontroversi, mendatangkan kekaguman atas karya-Nya yang luar biasa, dan kali ini, DIA dianggap kurang waras. Prasangka dan was-was karena sabda dan karya-Nya menggerakkan keluarga-Nya untuk mengambil-Nya. Para nabi biasa dikatakan kurang waras. Mengapa demikian, karena apa yang disampaikan sering tidak sama bahkan sangat jauh berbeda dengan keyakinan umum. Berjalan pada rel yang berbeda dengan pendapat mayoritas sering membuat pelaku dianggap kurang waras.
Saudara terkasih kenabian bisa  dilakukan hingga hari ini untuk menyuarakan kebaikan dan kebenaran. Ketika negara sedang banyak masalah berkaitan dengan kejahatan dan keburukan, tugas kenabian kita dibutuhkan untuk menjadi shock teraphy bagi banyak pihak. Namun kebenaran biasanya tidak populer, salah-salah dianggap gila atau tidak waras. Ingat saat 1998 semua kelompok berlomba-lomba mengumpulkan emas untuk “membantu” negara yang sedang krisis. Gereja dalam hal ini KWI berani menyatakan tidak. Demikian juga berani menyatakan bahwa golput suatu pilihan saat itu suatu keberanian luar biasa, dan dianggap tidak waras juga. Kebenaran tidak populer dan bisa membuat orang tidak berani bersikap. Bukan itu tuntutan kenabian, tapi harus melakukan apapun risikonya.

Rekomendasi, Hari Ketujuh Pekan Doa Sedunia, Yoh. 4:7, Berilah Aku Minum. Kekayaan rohani kita bisa diperkaya dengan perjumpaan dengan pihak lain dalam hal ini Gereja lain. Sikap terbuka dan semangat untuk semakin mengenal Tuhan dengan kehendak-Nya bisa bersama-sama dengan Gereja yang lain, ataupun agama yang lain. Apakah Gereja dan keagamaan lain di lingkungan kita telah kita manfaatkan untuk iman kita? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar