Pw.
St. Fransiskus dr Sales, (H), Hari Ketujuh Pekan Doa Sedunia
Ibr.
9;2-3,11-14
Mzm.
47:2-3,6-7,8-9
Mrk.
3:20-21
Ibr.
9;2-3,11-14
9:2 Sebab ada dipersiapkan
suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan
meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
9:3 Di belakang tirai yang
kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus
9:11 Tetapi Kristus telah
datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah
melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat
oleh tangan manusia, -- artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
9:12 dan Ia telah masuk satu
kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah
domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan
dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.
9:13 Sebab, jika darah domba
jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka
yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,
9:14 betapa lebihnya darah
Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada
Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah
yang hidup
Mrk.
3:20-21
3:20 Kemudian Yesus masuk ke
sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun
mereka tidak dapat.
3:21 Waktu kaum keluarga-Nya
mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia
tidak waras lagi
Ia
Tidak Waras Lagi
Saudara terkasih, Yesus sudah biasa dinyatakan
sebagai Guru yang penuh kontroversi, mendatangkan kekaguman atas karya-Nya yang
luar biasa, dan kali ini, DIA dianggap kurang waras. Prasangka dan was-was
karena sabda dan karya-Nya menggerakkan keluarga-Nya untuk mengambil-Nya. Para nabi
biasa dikatakan kurang waras. Mengapa demikian, karena apa yang disampaikan
sering tidak sama bahkan sangat jauh berbeda dengan keyakinan umum. Berjalan pada
rel yang berbeda dengan pendapat mayoritas sering membuat pelaku dianggap
kurang waras.
Saudara terkasih kenabian bisa dilakukan hingga hari ini untuk menyuarakan
kebaikan dan kebenaran. Ketika negara sedang banyak masalah berkaitan dengan kejahatan
dan keburukan, tugas kenabian kita dibutuhkan untuk menjadi shock teraphy bagi banyak pihak. Namun
kebenaran biasanya tidak populer, salah-salah dianggap gila atau tidak waras. Ingat
saat 1998 semua kelompok berlomba-lomba mengumpulkan emas untuk “membantu”
negara yang sedang krisis. Gereja dalam hal ini KWI berani menyatakan tidak. Demikian
juga berani menyatakan bahwa golput suatu pilihan saat itu suatu keberanian
luar biasa, dan dianggap tidak waras juga. Kebenaran tidak populer dan bisa membuat
orang tidak berani bersikap. Bukan itu tuntutan kenabian, tapi harus melakukan
apapun risikonya.
Rekomendasi,
Hari Ketujuh Pekan Doa Sedunia, Yoh.
4:7, Berilah Aku Minum. Kekayaan rohani
kita bisa diperkaya dengan perjumpaan dengan pihak lain dalam hal ini Gereja
lain. Sikap terbuka dan semangat untuk semakin mengenal Tuhan dengan
kehendak-Nya bisa bersama-sama dengan Gereja yang lain, ataupun agama yang
lain. Apakah Gereja dan keagamaan lain di lingkungan kita telah kita manfaatkan
untuk iman kita? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar