Sabtu, 10 Januari 2015

Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Sabtu, Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan (P)
1 Yoh. 5:14-21
Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b
Yoh. 3:22-30


1 Yoh. 5:14-21

5:14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
5:15 Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
5:16 Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.
5:17 Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut.
5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
5:21 Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Yoh. 3:22-30

3:22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
3:23 Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis,
3:24 sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.
3:25 Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian.
3:26 Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya: "Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya."
3:27 Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.


Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Saudara terkasih, Natal hampir lewat dan Senin mendatang kita telah memasuki masa biasa, masa di mana kita menjalani kehidupan dan kehidupan rohani dalam suasana harian, namun semangat Natal dan kedatangan Tuhan dalam dunia dan hati kita harus tetap sama. Permenungan hari-hari terakhir  masa Natal ini kita diajak untuk semakin merasakan berkat luar biasa hadir-Nya Tuhan. Hari ini, Gereja mengajak kita merenungkan sikap hati Yohanes Pembaptis berkaitan dengan tugasnya sebagai pembuka jalan dan mempersiapkan kedatangan Tuhan. Kerendahan hatinya benar-benar nyata dan sejati saat mampu mengatakan Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Ungkapan sederhana namun sarat makna, apalagi, hari-hari ini kita terutama bangsa ini, sedang dilanda krisis multi dimensi. Hampir semua segi menjadi ajang pencarian keuntungan diri dan kelompok. Yang penting aku besar, ngapain mikir orang lain. Dari anak-anak hingga pejabat, dari buruh tani hingga menteri, semua berlomba-lomba untuk mencari baik sendiri dan menimbun harta materi bagi diri dan keluarganya. Saudara terkasih, bacaan pertama menyatakan bahwa dunia di bawah kuasa si jahat, dan kita sebagai anak-anak Allah tentu memiliki hati yang bersih. Yohanes Pembaptis membuktikan bahwa tugasnya membuka jalan dan bukan dia yang memperoleh karunia besar itu. Dan dia menerima itu sebagai kebenaran dan kenyataan. Mempersilakan orang untuk lebih dulu dalam suatu antrean, itu sama sekali tidak berat kog, namun banyak yang nyelonong dan seenaknya sendiri. Di jalanan semua berlomba-lomba ingin terdepan dna tercepat tanpa peduli keselamatan orang lain. Semuanya bermuara karena ego sektoral, yang penting aku dan aku selalu sebagai orientasi diri.
Teladan Yohanes Pembaptis dan bacaan pertama memberikan bukti yang nyata bahwa kita mampu bertindak untuk mengutamakan yang lain terlebih dahulu. Sudahkah kita memiliki pilihan demikian?BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar