Pw.
S. Tomas Aquino (P)
Ibr.
10:11-18
Mzr.
110:1,2,3,4
Mrk.
4:1-20
Ibr.
10:11-18
10:11 Selanjutnya setiap imam
melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban
yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
10:12 Tetapi Ia, setelah
mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk
selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
10:13 dan sekarang Ia hanya
menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
10:14 Sebab oleh satu korban
saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
10:15 Dan tentang hal itu Roh
Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,
10:16 sebab setelah Ia
berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah
waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam
hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
10:17 dan Aku tidak lagi
mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."
10:18 Jadi apabila untuk
semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena
dosa.
Mrk.
4:1-20
4:1 Pada suatu kali Yesus
mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat
besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang
berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi
danau itu.
4:2 Dan Ia mengajarkan banyak
hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada
mereka:
4:3 "Dengarlah! Adalah
seorang penabur keluar untuk menabur.
4:4 Pada waktu ia menabur
sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya
sampai habis.
4:5 Sebagian jatuh di tanah
yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera
tumbuh, karena tanahnya tipis.
4:6 Tetapi sesudah matahari
terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
4:7 Sebagian lagi jatuh di
tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati,
sehingga ia tidak berbuah.
4:8 Dan sebagian jatuh di
tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga
puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali
lipat."
4:9 Dan kata-Nya: "Siapa
mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
4:10 Ketika Ia sendirian,
pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang
perumpamaan itu.
4:11 Jawab-Nya:
"Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada
orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
4:12 supaya: Sekalipun
melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti,
supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."
4:13 Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana
kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
4:14 Penabur itu menaburkan
firman.
4:15 Orang-orang yang di
pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar
firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam
mereka.
4:16 Demikian juga yang
ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman
itu dan segera menerimanya dengan gembira,
4:17 tetapi mereka tidak
berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
4:18 Dan yang lain ialah yang
ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
4:19 lalu kekuatiran dunia
ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah
menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
4:20 Dan akhirnya yang
ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman
itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
Siapa
Mempunyai Telinga untuk Mendengar, Hendaklah Ia Mendengar
Saudara terkasih, perumpamaan digunakan Yesus untuk
bahan pengajaran. Perumpamaan yang akan memisahkan orang yang mau menerima dan
menolak siapa Yesus dan pewartaan-Nya. Bukan karena Yesus tidak mau
menyelamatkan dan mempertobatkan semua orang, namun sikap pendengar juga
menjadi perhatian Yesus. Bagaimana banyak yang menjadi murid, ada yang hanya
diam saja tanpa ada keputusan dan bukan pula menolak, namun Dia tahu dengan
baik bahwa ada yang dengan terang-terangan menolak-Nya.
Semua tentu memiliki telinga, namun telinga yang
sama tidak sama persis apa yang diharapkan oleh Sang Guru, yaitu Yesus. Tawaran
telah diberikan, namun banyak pula gangguan dan rong-rongan dari kuasa jahat
dan setan yang tidak tinggal diam bagi karya Yesus. Yesus selalu datang
menawarkan keselamatan itu, sikap kita juga menentukan.
Saudara terkasih, dunia sering memberikan
tekanan-tekanan untuk menjauh dari kehendak Tuhan dari kehidupan rohani yang
mengedepankan kasih. Kasih telah banyak tergerus oleh banyaknya godaan untuk
meninggalkan itu semua. Bagaimana orang menjadikan sesama sebagai obyek untuk
memenuhi keinginannya, persaudaraan berganti akan materi, kehidupan rohani
dianggap sebagai gangguan dan menghabis-habiskan waktu. Tawaran itu perlu
tanggapan dari kita sebagai umat Allah dengan sikap yang sepadan. Bukan berarti
bahwa Allah Maha Baik itu bekerja keras dan kita boleh seenaknya saja berlaku
dan bersikap. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar