Selasa, 16 Juli 2019

Siapakah Sesamamu?


HARI MINGGU BIASA XV (H)
Ul. 30:10-14
Mzm. 69:14,17,30-31,33-34,36ab, 37
Kol. 1:15-20
Luk. 10:25-37




Ul. 30:10-14

30:10 apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
30:11 "Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
30:12 Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:13 Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:14 Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.


Kol. 1:15-20

1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.
1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.
1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus


Luk. 10:25-37

10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!




Siapakah Sesamamu?


Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan mengenai siapa sesama kita. Dalam bacaan Injil hari ini kita bersama mendengarkan dan merenungkan mengenai orang Samaria yang  mengulurkan tangan pada korban perampokan.
Ada gambaran menarik yang Tuhan Yesus gunakan, ada orang kerampokan, namun memilih untuk bersikap berbeda. Hal ini untuk mengajarkan kepada pribadi yang hendakmengikuti Tuhan dengan lebih baik. Orang pertama seorng imam, yang akan bertugas, demi tugasnya ia mengabaikan kemanusiaan, karena ia bisa najis dan tidak bisa bertugas. Orang lainnya mengambiljalan lain, tidak mau bersangkut paut dan terganggu hidupnya.
Pribadi ketiga, orang asing, bahkan dianggap orang yang tidak sederajad, orang Samaria. Ia menolong, membawa korban ke penginapan, merawat, dan membayarkan penginapan bagi korban. Pilihan yang diberikan kepada si anak muda yang baik, mana di antara mereka itu yang sesamanya. Di sanalah iman itu butuh juga pengetahuan dan pengalaman.
Saudara terkasih, kita pun sering jatuh dalam hal yang demikian. Merasa sesama itu adalah yang sama dengan kriteria  kita. Agama sama, suku yang sama, kebangsaan yang sama, ada juga yang merasa sama kalau sama-sama kaya. Diskriminatif, merasa diri lebih atau juga kadang jatuh pada ekstrem yang berbeda, merasa miskin, merasa berbeda dengan yang lain. Tuhan mengajak kita melihat sesama adalah manusia, ciptaan, semua adalah saudara lepas dari label, lepas dari apa yang mengikat atau mengikuti.
Sesama kita itu bukan hanya karena sama di dalam agama, sama karena gereja yang sama, atau golongan darah yang sama. Sesama kita adalah yang mau peduli, mau merasakan penderitaan orang lain sebagaimana kita sendiri. Empati, simpati, dan rasa peduli. Bagaimana bisa mengatakan satu saudara namun melihat penderitaan sesama kita saja hanya melengos. Tahu tetangganya kelaparan namun malah makanan disia-siakan?
Saudara terkasih, kadang kita juga melakukan kegiatan keagamaan, aktifitas beriman kita hanya karena tuntutan, hanya karena kewajiban, dan lebih parah jika karena rutinitas atau paksaan. Di sinilah yang perlu kita sadari untuk beribadat itu tidak sekadar saja. Iman itu juga perlu berbuah dalam tindak nyata dan aksi dalam perbuatan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar