HARI MINGGU
BIASA XV (H)
Ul. 30:10-14
Mzm.
69:14,17,30-31,33-34,36ab, 37
Kol.
1:15-20
Luk.
10:25-37
Ul. 30:10-14
30:10 apabila
engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan
ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik
kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
30:11 "Sebab
perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar
bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
30:12 Tidak di
langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit
untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita
melakukannya?
30:13 Juga tidak
di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan
menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan
memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:14 Tetapi
firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu,
untuk dilakukan.
Kol.
1:15-20
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang
sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala
sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa;
segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan
segala sesuatu ada di dalam Dia.
1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang
sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih
utama dalam segala sesuatu.
1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di
dalam Dia,
1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu
dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia
mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus
Luk.
10:25-37
10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat
untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk
memperoleh hidup yang kekal?"
10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis
dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu
dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri."
10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar;
perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu
berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari
Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu
pergi meninggalkannya setengah mati.
10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan
itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu;
ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam
perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya
oleh belas kasihan.
10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan
dan merawatnya.
10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada
pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari
ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut
pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun
itu?"
10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!
Siapakah
Sesamamu?
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak
kita merenungkan mengenai siapa sesama kita. Dalam bacaan Injil hari ini kita
bersama mendengarkan dan merenungkan mengenai orang Samaria yang mengulurkan tangan pada korban perampokan.
Ada gambaran menarik yang Tuhan Yesus gunakan, ada
orang kerampokan, namun memilih untuk bersikap berbeda. Hal ini untuk
mengajarkan kepada pribadi yang hendakmengikuti Tuhan dengan lebih baik. Orang pertama
seorng imam, yang akan bertugas, demi tugasnya ia mengabaikan kemanusiaan,
karena ia bisa najis dan tidak bisa bertugas. Orang lainnya mengambiljalan
lain, tidak mau bersangkut paut dan terganggu hidupnya.
Pribadi ketiga, orang asing, bahkan dianggap orang
yang tidak sederajad, orang Samaria. Ia menolong, membawa korban ke penginapan,
merawat, dan membayarkan penginapan bagi korban. Pilihan yang diberikan kepada
si anak muda yang baik, mana di antara mereka itu yang sesamanya. Di sanalah
iman itu butuh juga pengetahuan dan pengalaman.
Saudara terkasih, kita pun sering jatuh dalam hal
yang demikian. Merasa sesama itu adalah yang sama dengan kriteria kita. Agama sama, suku yang sama, kebangsaan
yang sama, ada juga yang merasa sama kalau sama-sama kaya. Diskriminatif,
merasa diri lebih atau juga kadang jatuh pada ekstrem yang berbeda, merasa
miskin, merasa berbeda dengan yang lain. Tuhan mengajak kita melihat sesama
adalah manusia, ciptaan, semua adalah saudara lepas dari label, lepas dari apa
yang mengikat atau mengikuti.
Sesama kita itu bukan hanya karena sama di dalam
agama, sama karena gereja yang sama, atau golongan darah yang sama. Sesama kita
adalah yang mau peduli, mau merasakan penderitaan orang lain sebagaimana kita
sendiri. Empati, simpati, dan rasa peduli. Bagaimana bisa mengatakan satu
saudara namun melihat penderitaan sesama kita saja hanya melengos. Tahu tetangganya
kelaparan namun malah makanan disia-siakan?
Saudara terkasih, kadang kita juga melakukan
kegiatan keagamaan, aktifitas beriman kita hanya karena tuntutan, hanya karena
kewajiban, dan lebih parah jika karena rutinitas atau paksaan. Di sinilah yang
perlu kita sadari untuk beribadat itu tidak sekadar saja. Iman itu juga perlu
berbuah dalam tindak nyata dan aksi dalam perbuatan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar