Kamis, 18 Juli 2019

Datanglah Kepada-Ku, Kalian yang Letih Lesu!


Kamis Biasa Pekan XV (H)
Kel. 3:13-20
Mzm. 105:1,5,8-9,24-25,26-27
Mat. 11:28-30



Kel. 3:13-20

3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?"
3:14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
3:15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.
3:16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir.
3:17 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
3:18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami.
3:19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.
3:20 Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.

Mat. 11:28-30

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.



Datanglah Kepada-Ku, Kalian yang Letih Lesu!

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan mengenai undangan, panggilan, dan permintaan Tuhan Yesus untuk datang kepada-Nya. Undangan yang sangat bermanka, bermanfaat, dan sederhana. Siapa yang  diundang? Yang sedang berbeban berat dan letih lesu. Jelas kepada siapa undangan-Nya itu.
Mengapa yang leth lesu dan berbeban berat diundang-Nya? Kecenderungan orang yang sedang memiliki beban, menderita dengan berat yang tidak tertangungkan itu membutuhkan teman. Perlu tempat untuk berbagi beban itu. Tuhan Yesus justru menyediakan diri, mengundang siapa saja untuk dtang kepada-Nya. Tanpa syarat tambahan harus ini dan itu. Tuhan hanya mengundang untuk datang. Kedatangan yang disambut dengan kasih-Nya yang tidak berkesudahan.
Sudara terkasih, datang ke hadapan Tuhan Yesus, tidak diminta apa-apa datang, duduk, diam, kalau perlu menangis, dan mengutarakan apapun yang dirasakan sebagai beban dalam hidupnya. Tuhan tidak meminta harus ini dan itu. Mengapa? Tuhan sudah tahu semuanya. Tuhan hanya mengendaki kita untuk datang, berbagi, dan berserah kepada-Nya. IA tidak meminta yang aneh-aneh, dan satu yang paling mendasar, di dalam DIA semua aman, rapat tersimpan, jangan khawatir akan diviralkan, akan dinyatakan ke mana-mana. Ini jelas membedakan dengan apa yang biasanya terjadi, kita alami jika berbagi kepada sesama kita. Tuhan Yesus adalah jaminan mutu untuk itu.
Kita hanya diajak untuk belajar kepada-Nya. Mengapa? Karena Tuhan Yesus itu lemah lembut dan rendah hati. Kelemahlembutan akan membuat kita merasa ringan karena melihat sgala sesuatu dengan sudut pandang iman, menyerahkan semua dalam kasih karunia Tuhan bukan keinginan kita. Pemberat hidup itu adalah upaya kita memenuhi apa yang kita rindukan, kita inginkan, dan kita kadang paksakan harus mendapat. Mencoba untuk lemah lembut sehingga selaras dengan kehendak Tuhan.
Rendah hati pun membantu kita menghadapi hidup dengan ringan dan lega, tidak kemrungsung dalam bahasa Jawanya. Bersama dengan Tuhan Yesus semua menjadi ringan dan lega. Kelegaan karena bersama Tuhan dengan pribadi yang lemah lembut dan rendah hati.
Bagaimakah kita selama ini, sudahkah lemah lembut dan rendah hati, atau malah sebaliknya? Tinggi hati dan keras hati serta memaksakan kehendak dan keinginan kita? BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar