Kamis
Biasa Pekan XV (H)
Kel.
3:13-20
Mzm.
105:1,5,8-9,24-25,26-27
Mat.
11:28-30
Kel.
3:13-20
3:13 Lalu Musa berkata kepada
Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada
mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya
kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada
mereka?"
3:14 Firman Allah kepada
Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan
kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
3:15 Selanjutnya berfirmanlah
Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah
nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku
kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku
turun-temurun.
3:16 Pergilah, kumpulkanlah
para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu,
Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta
berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di
Mesir.
3:17 Jadi Aku telah
berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke
negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang
Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
3:18 Dan bilamana mereka
mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi
kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani,
telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang
gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN,
Allah kami.
3:19 Tetapi Aku tahu, bahwa
raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang
kuat.
3:20 Tetapi Aku akan
mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib,
yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu
pergi.
Mat.
11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang
Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan
jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang
itu enak dan beban-Ku pun ringan.
Datanglah
Kepada-Ku, Kalian yang Letih Lesu!
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak
kita merenungkan mengenai undangan, panggilan, dan permintaan Tuhan Yesus untuk
datang kepada-Nya. Undangan yang sangat bermanka, bermanfaat, dan sederhana. Siapa
yang diundang? Yang sedang berbeban berat
dan letih lesu. Jelas kepada siapa undangan-Nya itu.
Mengapa yang leth lesu dan berbeban berat
diundang-Nya? Kecenderungan orang yang sedang memiliki beban, menderita dengan
berat yang tidak tertangungkan itu membutuhkan teman. Perlu tempat untuk
berbagi beban itu. Tuhan Yesus justru menyediakan diri, mengundang siapa saja
untuk dtang kepada-Nya. Tanpa syarat tambahan harus ini dan itu. Tuhan hanya
mengundang untuk datang. Kedatangan yang disambut dengan kasih-Nya yang tidak
berkesudahan.
Sudara terkasih, datang ke hadapan Tuhan Yesus,
tidak diminta apa-apa datang, duduk, diam, kalau perlu menangis, dan
mengutarakan apapun yang dirasakan sebagai beban dalam hidupnya. Tuhan tidak meminta
harus ini dan itu. Mengapa? Tuhan sudah tahu semuanya. Tuhan hanya mengendaki
kita untuk datang, berbagi, dan berserah kepada-Nya. IA tidak meminta yang
aneh-aneh, dan satu yang paling mendasar, di dalam DIA semua aman, rapat
tersimpan, jangan khawatir akan diviralkan, akan dinyatakan ke mana-mana. Ini jelas
membedakan dengan apa yang biasanya terjadi, kita alami jika berbagi kepada
sesama kita. Tuhan Yesus adalah jaminan mutu untuk itu.
Kita hanya diajak untuk belajar kepada-Nya. Mengapa?
Karena Tuhan Yesus itu lemah lembut dan rendah hati. Kelemahlembutan akan
membuat kita merasa ringan karena melihat sgala sesuatu dengan sudut pandang
iman, menyerahkan semua dalam kasih karunia Tuhan bukan keinginan kita. Pemberat
hidup itu adalah upaya kita memenuhi apa yang kita rindukan, kita inginkan, dan
kita kadang paksakan harus mendapat. Mencoba untuk lemah lembut sehingga
selaras dengan kehendak Tuhan.
Rendah hati pun membantu kita menghadapi hidup
dengan ringan dan lega, tidak kemrungsung
dalam bahasa Jawanya. Bersama dengan Tuhan Yesus semua menjadi ringan dan
lega. Kelegaan karena bersama Tuhan dengan pribadi yang lemah lembut dan rendah
hati.
Bagaimakah kita selama ini, sudahkah lemah lembut
dan rendah hati, atau malah sebaliknya? Tinggi hati dan keras hati serta
memaksakan kehendak dan keinginan kita? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar