Selasa, 16 Juli 2019

Perutusan itu Berat


Jumat Pekan Biasa XIV (H)
Kej. 46:1-7,28-30
Mzm. 37:3-4, 18-19,27-28,39-40
Mat. 10:16-23




Kej. 46:1-7,28-30

46:1 Jadi berangkatlah Israel dengan segala miliknya dan ia tiba di Bersyeba, lalu dipersembahkannya korban sembelihan kepada Allah Ishak ayahnya.
46:2 Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam: "Yakub, Yakub!" Sahutnya: "Ya, Tuhan."
46:3 Lalu firman-Nya: "Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.
46:4 Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti."
46:5 Lalu berangkatlah Yakub dari Bersyeba, dan anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka menaiki kereta yang dikirim Firaun untuk menjemputnya.
46:6 Mereka membawa juga ternaknya dan harta bendanya, yang telah diperoleh mereka di tanah Kanaan, lalu tibalah mereka di Mesir, yakni Yakub dan seluruh keturunannya bersama-sama dengan dia.
46:7 Anak-anak dan cucu-cucunya laki-laki dan perempuan, seluruh keturunannya dibawanyalah ke Mesir.
46:28 Yakub menyuruh Yehuda berjalan lebih dahulu mendapatkan Yusuf, supaya Yusuf datang ke Gosyen menemui ayahnya. Sementara itu sampailah mereka ke tanah Gosyen.
46:29 Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan Israel, ayahnya. Ketika ia bertemu dengan dia, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya.
46:30 Berkatalah Israel kepada Yusuf: "Sekarang bolehlah aku mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup.


Mat. 10:16-23

10:16 "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
10:17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya.
10:18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
10:19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
10:21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang



Perutusan itu Berat

Saudara  terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan konsekuensi mengikuti Yesus. Salah satu konsekuensi itu adalah perutusan seperti domba yang diutus ke tengah kawanan serigala. Artinya apa dengan demikian? perutusan Yesus itu tidak pernah mudah, penuh tantangan, bahkan penolakan. Jika tidak hati-hati akan menjadi santapan dan menjadi korban, mati sia-sia.
Oleh karena itu Tuhan juga memerintahkan bahwa perlu tulus seperti merpati, namun juga perlu ingat cerdik  seperti ular. Perintah Tuhan mengatakan cerdiklah seperti ular. Ingat, disambung dengan tuluslah seperti merpati. Hal ini mengandung makna mendalam, bagaimana perilaku kita sebagai pengikut Tuhan itu tidak kemudian mati konyol, contoh maunya menobatkan orang, padahal ilmunya saja tidak cukup, namun malah memberikan pengajaran di tengah orang yang beragama secara fanatis, apakah ini berguna? Mati konyol iya. Ini tidak cerdik.
Atau orang demi masih bisa bertahan hidup, menyembunyikan nama baptisnya. Agar masih bisa naik pangkat mengandaikan agamanya dan mengaku bahwa iman dan hatinya tidak berubah, ketulusannya tidak ada. Ini mencari aman, cerdik saja seperti ular, namun abai akan ketulusan seperti merpati.
Dalam kondisi politik yang represif orang atau kelompok mencari aman, janji kemudahan membangun gereja kemduian menjadikan mereka mengusung calon yang begitu banyak cacat cela, bahkan bersama dengan kelompok fundamentalis yang mencela iman dan agama lain. cukup memprihatinkan sebenarnya masih demikian banyak pengikut Tuhan berlaku demikian?
Saudara terkasih, kita memang telah dikirim ke tengah kawanan serigala, kita tidak akan mampu dan tidak berdaya menghadapi itu semua, namun apakah itu kemudian menjadi pembenar untuk diam, bahkan menghindar, atau bahkan dan malahan menyerah kepada dunia? Tuhan mengatakan bahwa siapa yang bertahan akan mendapatkan keselamatan. Selamat itu adalah segalanya.
Tuhan juga menjanjikan bagaimana kita harus bersikap dan tidak perlu takut menjawab, karena Tuhan yang akan mengatakan serta waktunya akan tepat untuk tidak membuat kita terlena, jika kita mau tetap setia. Tuhan Allah mengajak kita tidak takut dan juga tidak kalah oleh dunia, itulah keselamatan sebagaimana yang IA janjikan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar