Sabtu, 20 Juli 2019

Selalu Ada Kesempatan


Sabtu Pekan Biasa XV (H)
Kel. 12:37-42
Mzm. 136:1,23-24,10-12,13-15
Mat. 12:14-21



Kel. 12:37-42

12:37 Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak.
12:38 Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.
12:39 Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya.
12:40 Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.
12:41 Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir.
12:42 Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN


Mat. 12:14-21

12:14 Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia.
12:15a Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.
12:15b Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
12:16 Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia,
12:17 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
12:18 "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.
12:19 Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
12:20 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.
12:21 Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."




Selalu Ada Kesempatan


Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan betapa kasih Allah itu tidak berkesudahan. Selalu ada harapan di dalam Tuhan. Tuhan Allah adalah harapan, peluang, dan kesempatan terus menerus. Ada kepercayaan jika peluang itu tidak hadir dua kali, iya jelas, namun ada peluang lain yang berbeda. Tidak hanya dua kali, namun berkali-kali, bahkan terus menerus.
Allah mengatakan buluh yang terkulai tidak dipatahkan, sumbu yang pudar tidak dipadamkan, Allah selalu memberikan kepercayaan, kesempatan, dan peluang sekecil apapun. Berbeda dengan dunia dan manusia apalagi dalam masa modern ini yang berpikir soal kecepatan, peluang yang harus segera diambil, dan yang lemah akan tergilas. Kesempatan tidak ada bagi yang redup, kecil, lemah, dna seolah tidak punya harapan. Kasih Allah berbeda dengan dunia. Dunia menggilas yang lemah, Allah menguatkan yang lemah.
Tuhan Allah mengasihi manusia, manusia itu harus berkesempatan, jangan seperti kepiting dan kawan-kawan, yang besar dan kuat menindas yang lemah. si kecil itu alat untuk menggapai kebebasan dan hidup. Tuhan Allah tidak menghendaki manusia demikian. Allah selalu hadir untuk menguatkan, mendampingi, dan  menyemangati, sehingga nyala yang sudah redup untuk menggelora lagi.
Saudara terkasih, apa yang sudah terjadi dalam hidup kita selama ini? Apakah ikut memberikan dorongan semangat, memberikan nasihat yang membuat orang tidak putus asa atau malah sebaliknya? Memberikan teror yang mencemaskan, menakut-nakuti, dan menjadi karang penghalang untuk  orang melangkah lebih jauh?
Atau kita menjadi pribadi yang pesimis, melihat semua adalah halangan, apa yang terjadi adalah  tembok besar yang tidak mungkin diseberangi? Sangat mungkin kita jatuh dan melihat semua adalah dunia yang pekat dan pepat, itu sangat mungkin jika kita lupa peran Tuhan Allah yang demikian mengasihi kita.
Saudara terkasih, iman itu adalah harapan, semua adalah kesempatan, sekecil apapun adalah peluang untuk memperoleh kasih karunia. Peluang bisa menjadi hambatan jika kita memakai kaca mata dunia dan manusiawi. Kita perlu belajar menggunakan kacamata Allah di dalam menjalani kehidupan di dunia. Peziarahan hidup kita di dalam dan bersama Tuhan. BD.eleSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar