Rabu, 10 Juli 2019

Pemuridan ala Yesus


Rabu Pekan Biasa XIV (H)
Kej. 41:55-57, 42:5-7,17-24
Mzm. 33:2-3,10-11,18-19
Mat. 10:1-7




Kej. 41:55-57, 42:5-7,17-24


41:55 Ketika seluruh negeri Mesir menderita kelaparan, dan rakyat berteriak meminta roti kepada Firaun, berkatalah Firaun kepada semua orang Mesir: "Pergilah kepada Yusuf, perbuatlah apa yang akan dikatakannya kepadamu."
41:56 Kelaparan itu merajalela di seluruh bumi. Maka Yusuf membuka segala lumbung dan menjual gandum kepada orang Mesir, sebab makin hebat kelaparan itu di tanah Mesir.
41:57 Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi
42:5 Jadi di antara orang yang datang membeli gandum terdapatlah juga anak-anak Israel, sebab ada kelaparan di tanah Kanaan.
42:6 Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah.
42:7 Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak, katanya: "Dari mana kamu?" Jawab mereka: "Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan."
42:17 Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya.
42:18 Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: "Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah.
42:19 Jika kamu orang jujur, biarkanlah dari kamu bersaudara tinggal seorang terkurung dalam rumah tahanan, tetapi pergilah kamu, bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu.
42:20 Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati." Demikianlah diperbuat mereka.
42:21 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
42:22 Lalu Ruben menjawab mereka: "Bukankah dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu! Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita."
42:23 Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai seorang juru bahasa.
42:24 Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka dan berkata-kata dengan mereka; ia mengambil Simeon dari antara mereka; lalu disuruh belenggu di depan mata mereka


Mat. 10:1-7

10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya,
10:3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus,
10:4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.


Pemuridan

Saudara terkasih, hari  ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan pemuridan. Menjadi murid Tuhan Yesus dan bagaimana pilihan-Nya itu menjadi yang utama. Bacaan Injil hari ini menjabarkan nama-nama murid awali Yesus. Para murid yang berasal dari kalangan biasa, bukan anak istana atau anak pemimpin agama. Mereka dipanggil dari ladang karena petani, dari danau atau laut karena nelayan, dan ada juga pemungut cukai.
Gambaran lengkap para murid sepanjang kisah dalam Injil akan makin mengenalkan kita ciri pemuridan Tuhan. Satu saja yang disebutkan dalam bacaan kali ini, yang akan menghianati DIA, menunjuk Yudas Iskariot. Keterangan siapa Yudas jelas dinyatakan penulis Injil si pengkhianat.
Jika kita merenungkan  sifat para rasul dengan membaca Kitab Suci, kita akan tahu bagaimana awalnya Mateus yang memiliki latar belakang seperti apa. Toh itu juga dipanggil dan dipilih Tuhan. Pun Thomas yang mengaku tidak akan percaya jika tidak mencucukan tangan ke dalam luka-luka Tuhan usai kebangkitan.
Ada pula murid yang spontan namun emosional, diwakili Petrus. Ia menyangkal sampai tiga kali, padahal paling getol ketika menyatakan siapa dan jati diri Yesus itu. Pribadi yang apa adanya, spontan, dan juga suka kekerasan. Memenggal telinga pengawal yang mau menangkap Yesus, namun tidak lama kemudian menyangkal dengan sama tegasnya, hingga tiga kali.
Saudara terkasih, kita perlu merenungkan bagaimana Tuhan memanggil para murid. Mereka bukan siapa-siapa di dalam kancah budaya Yahudi waktu itu. Sangat mungkin mereka bukan kalangan elit, terpelajar, dan pemuka masyarakat. Mereka orang biasa, orang kebanyakan, orang atau anggota masyarakat  yang kebanyakan, bukan golongan elit atau kelas atas. Berasal dari kebanyakan anggota masyarakat.
Apa yang Tuhan lakukan, sejatinya juga menjadi keberanian kita untuk menjadi murid-Nya, rasul-rasul-Nya di era modern. Tuhan mengendaki kesiapsediaan kita, kehendak kita untuk mau melakukan kehendak Tuhan semata. Mau mengandalkan Tuhan di dalam ikut ambil  bagian dalam karya keselamatan-Nya. Mau menjadi alat-alat-Nya, mau menjadi kepanjangan tangan-Nya. Kesiapsediaan total yang bernama murid. BD.eleSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar