Jumat
Pekan Biasa XXI (H)
1
Tes: 4:1-8
Mzm.
97:1-2b,5-6,10,11-12
Mat.
25:1-13
1
Tes: 4:1-8
4:1 Akhirnya,
saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah
mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah.
Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih
bersungguh-sungguh lagi.
4:2 Kamu tahu juga
petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.
4:3 Karena inilah kehendak
Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing
mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam
pengudusan dan penghormatan,
4:5 bukan di dalam keinginan
hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
4:6 dan supaya dalam hal-hal
ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau
memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang
telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
4:7 Allah memanggil kita
bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
4:8 Karena itu siapa yang
menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah
memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
Mat.
25:1-13
25:1 "Pada waktu itu hal
Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi
menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh
dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh
itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis
yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai
itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam
terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itu pun bangun
semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh
berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari
minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis
yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih
baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu
mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang
telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu
pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga
gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Berjaga-Jaga
dan Bijaksana
Saudara terkasih, saat-Nya Tuhan itu tidak ada yang
bisa menduga dan tahu. Hari ini kita kembali diajak untuk merenungkan bahwa
kita perlu bertindak berjaga-jaga dan bijaksana. Bijaksana adalah termasuk
salah satunya berjaga-jaga. Bersiap atas banyak kemungkinan.
Apa yang dijadikan contoh adalah adanya lima gadis
yang pintar, bijaksana, dan berjaga-jaga, siap akan segala sesuatu. Mereka yang
mengiringkan pengantin menyiapkan pelitaa dengan cadangan minyaknya, karena
bisa saja mempelai datang larut malam, dan prediksi mereka benar. Sisi lain, si
gadis yang tidak bijaksana memperkirakan akan cepat dan dengan demikian tidak
mempersiapkan minyak cadangan. Pikir pintas dan yang termudah.
Apa yang menjadi contoh tersebut memang gambaran
manusiawi. Di mana kita sering merasa wah umurku akan panjang, tidak perlu
sekarang memikirkan dunia setelah kematian. Aku masih muda sekarang waktunya
untuk bersenang-senang. Kalau sudah tua, baru aktif ke gereja, merenungkan
sabda Tuhan, dan berbuat kebaikan. Kan muda enaknya untuk berpesta pora, nanti,
masih ada waktu, masih bisa bertobat, hidup hanya sekali, dan sejenisnya
menjadi godaan bagi kita untuk hidup selaras dengan kehendak Tuhan. Memang ada
yang tahu kita akan sampai tua? Tidak bukan? Jika demikian, lebih baik bijak
dan berjaga-jaga untuk segala sesuatunya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar