Pesta S.
Matius, RasPenInj (M)
Ef. 4:1-7
Mzm.
19:2-3,4-5
Mat. 9:9-13
Ef. 4:1-7
4:1 Sebab itu aku
menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu
sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
4:2 Hendaklah
kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam
hal saling membantu.
4:3 Dan
berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4 satu tubuh,
dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang
terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu Tuhan,
satu iman, satu baptisan,
4:6 satu Allah
dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam
semua.
4:7 Tetapi kepada
kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian
Kristus.
Mat. 9:9-13
9:9 Setelah Yesus
pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai,
lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu
mengikut Dia.
9:10 Kemudian
ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang
berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
9:11 Pada waktu
orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus:
"Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang
berdosa?"
9:12 Yesus
mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi
orang sakit.
9:13 Jadi
pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan
dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."
Santo
Mateus, Rasul dan Pengarang Injil
Murid-murid Yesus
berasal dari berbagai lapisan masyarakat dengan pekerjaan dan gaya hidup
masing-masing: rakyat jelata dan pegawai, miskin dan kaya, nelayan dan pemungut
cukai. Hari ini Gereja merayakan pesta Santo Mateus, Rasul dan Pengarang Injil.
Ayahnya bernama Alpheus. Ia sendiri pun disebut juga Levi. Mateus dikenal luas
sebagai pemungut cukai di kota Kapernaum, daerah Galilea. Di kalangan
masyarakat Yahudi, terutama para pemimpinnya, jabatan pemungut cukai dipandang
sebagai jabatan kotor. Para pemungut cukai dipandang sebagai pendosa, yang
dapat disejajarkan dengan pembunuh, perampok, penjahat, pelacur dll. Alasannya
ialah mereka itu adalah sahabat dan kaki-tangan Romawi, bangsa kafir yang
menjajah mereka. Meskipun tuduhan itu tidak seluruhnya benar, namun Mateus
jelas digolongkan dalam kelompok yang tak terhormat ini. Apa boleh buat karena
itulah pandangan umum masyarakat Yahudi.
Segera terlihat bahwa
Mateus masih berharga di mata Tuhan. Yesus memanggil dia: "Ikutilah
Aku!" Panggilan ini menunjukkan bahwa bagi Yesus, Mateus masih memiliki
titik-titik kebaikan yang dapat diandalkan. Peristiwa panggilan Mateus sempat
mencengangkan banyak orang: "Bagaimana mungkin Yesus memanggil dan memilih
seorang pendosa menjadi muridNya?" Ketika Mateus mengadakan perjamuan
besar di rumahnya bagi Yesus dan murid-muridNya, banyak pemungut cukai hadir
juga. Kaum Farisi dan orang-orang lain yang tidak menyukai Yesus semakin
membenci Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama dengan para pendosa?"
Pada saat itulah, Yesus mengatakan: "Bukan orang sehat yang memerlukan
dokter, melainkan orang sakit. Aku datang bukan untuk memanggil orang saleh,
melainkan orang berdosa."
Terhadap panggilan
Yesus "Ikutilah Aku!", Mateus segera bangun dan mengikuti Yesus. Ia
meninggalkan seluruh hartanya yang banyak itu, dan dengan rela memulai suatu
hidup yang baru bersama Yesus dan murid-murid lainnya. Sikap tegas Mateus
menunjukkan bahwa ia memiliki sifat-sifat Kerajaan Allah: semangat kemiskinan
dan pelayanan, terutama cinta dan iman-kepercayaan akan Yesus.
Mateus, seorang
terpelajar. Ia dapat berbicara dan menulis dalam bahasa Yunani dan Aramik,
suatu dialek bahasa Ibrani. Riwayat hidupnya tidak banyak diketahui, baik
sebelum maupun sesudah dipanggil Yesus. Menurut tradisi lisan purba, setelah
Yesus naik ke surga, Mateus mewartakan Injil dan berkarya di tengah kaum
sebangsanya: orang-orang Kristen keturunan Yahudi di Palestina atau Siria
selama kira-kira 15 tahun. Selama itulah ia menulis Injilnya yang berisi
pengajaran agama dan kesaksian tentang Yesus kepada orang-orang Kristen
keturunan Yahudi. Injilnya ditulis kira-kira antara tahun 50-65. Dalam
Injilnya, Mateus menegaskan bahwa Yesus dari Nazareth itu adalah benar-benar
Mesias yang dijanjikan Allah dan dinubuatkan para nabi dalam masa Perjanjian
Lama: la membuka Injilnya dengan membeberkan silsilah Yesus Kristus mulai dari
Abraham sampai Maria yang melahirkan Yesus. Dengan silsilah itu, ia mau
menunjukkan dengan tegas kemanusiaan Yesus dan kedudukanNya sebagai Penyelamat
(terakhir!) yang dijanjikan Allah. Itulah sebabnya, Injil Mateus dilambangkan
dengan 'manusia bersayap'.Setelah menuliskan Injilnya, Mateus pergi ke arah
timur: ke Masedonia, Mesir, Etiopia dan Persia. Konon ia mati sebagai martir di
Persia karena mewartakan Injil tentang Yesus Kristus. www.imankatolik.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar