Pesta
Kelahiran SP Maria (P)
Mi. 5:1-4a
Mzm.
13:6ab, 6cd
Mat.
1:1-16,18,23
Mi. 5:1-4a
5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di
antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan
memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.
5:2 Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan
yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya
akan kembali kepada orang Israel.
5:3 Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam
kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap,
sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi,
5:4 dan dia menjadi damai sejahtera.
Mat.
1:1-16,18,23
1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub
memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres
memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason,
Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed
dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari
isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia,
Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram
memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas
memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon,
Amon memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada
waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel,
Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim,
Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim
memperanakkan Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan,
Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus
yang disebut Kristus.
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu
Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"
-- yang berarti: Allah menyertai kita.
Pesta kelahiran Santa Perawan Maria
Hari ini Gereja seluruh dunia merayakan “Pesta kelahiran Santa
Perawan Maria”. Pesta ini sesungguhnya menunjukkan betapa Gereja mengasihi dan
menghormati Bunda Maria sebagai wanita yang punya peranan besar di dalam karya
keselamatan Allah. Sehubungan dengan pesta ini mungkin terlintas dalam benak
kita pertanyaan berikut: “Landasan pemikiran apa yang melatarbelakangi pesta
ini?”
Kita tidak bisa
langsung menjawab pertanyaan ini dengan membeberkan peristiwa kelahiran Maria
secara lengkap dan obyektif berdasarkan informasi dari dokumen – dokumen
terpercaya Gereja seperti Alkitab. Yang mungkin bagi kita ialah melihat peranan
dan kedudukan Maria di dalam rencana dan karya keselamatan Allah di dalam
sejarah.
Tentang hal ini Gereja
mengajarkan bahwa Allah – setelah kejatuhan manusia – menjanjikan seorang
Penebus bagi umat manusia. Penebus itu adalah AnakNya sendiri. Untuk maksud
luhur itu Allah membutuhkan kerjasama manusia; Allah membutuhkan seorang
perempuan untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya. Kebeneran iman ini
dikatakan Santo Paulus dalam suratnya kepada Galatia: “…Setelah genap waktunya,
maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan…” (Gal 4:4).
Siapa perempuan itu?
Perempuan itu adalah Maria, seorang puteri keturunan Abraham. Dari sini Gereja
mengajarkan bahwa Maria telah ditentukan Allah sedari kekal untuk mengandung
dan melahirkan AnakNya. Untuk itu ia suci sejak lahirnya dan diperkandungkan
tanpa noda dosa asal.
Dalam konteks
pengakuan iman inilah, Gereja merasa perlu menentukan suatu hari khusus (yaitu:
8 September) untuk merayakan peristiwa kelahiran Maria. Dasar pertimbangan
disini – barangkali sangat sederhana – ialah bahwa sebagai manusia, Maria tentu
pernah lahir pada waktu dan tempat tertentu, dari orangtua dan suku tertentu.
Injil – injil sendiri tidak mengatakan secara jelas bahwa Maria juga adalah
keturunan Daud, sebagaimana Yusuf suaminya. Yang penting disini bukanlah
ketepatan hari kelahiran itu tetapi ungkapan iman Gereja akan Maria sebagai
perempuan yang ditentukan Allah untuk mengandungkan dan melahirkan AnakNya.
Seturut sejarah,
mulanya pesta ini dirayakan di lingkungan Gereja Timur berdasarkan ilham dari
tulisan – tulisan apokrif pada abad ke – 6; pada akhir abad ke – 7, barulah
pesta ini diterima dan dirayakan di dalam Gereja Barat Roma. Iman Katolik.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar