Selasa, 26 September 2017

Keluarga Yesus

Selasa Pekan Biasa XXV (H)
Ezr. 6:7-8,12,14-20
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5
Luk. 8:19-21



Ezr. 6:7-8,12,14-20

6:7 Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula.
6:8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu.
6:12 Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam di sana, biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengacungkan tangan untuk melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di Yerusalem itu. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan dengan seksama."
6:14 Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia.
6:15 Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.
6:16 Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria.
6:17 Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.
6:18 Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.
6:19 Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan merayakan Paskah.
6:20 Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.

Luk. 8:19-21

8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."



Keluarga Yesus

Saudara terkasih, hari ini kita diajak oleh Bunda Gereja untuk merenungkan keluarga Yesus. Lukas menyajikan keberadaan Yesus dengan sangat pantas. Maria sebagai tipologi dan model ibu dan keluarga sejak awal sudah ditampilkan. Bagaimana kesiapsediaan Maria sebagai hamba Tuhan untuk menjadi ibu Yesus menampilkan sisi kerendahan hati, keterbukaan, dan model ibu dan murid utama. Ada pada awal tulisan Lukas.
Perjumpaan dengan keluarga Yesus juga berbeda dengan kisah di dalam Markus. Di mana Yesus seolah-oleh bahwa ada pembedaan antara keluarga secara natural dengan spiritual. Di dalam Markus dan juga Matius, dikatakan kalau mereka di ruangan itulah saudara dan ibu Yesus. Kali ini, Lukas tidak membedakan itu secara tegas, namun keluarga-Nya juga sama dengan yang ada di depan Diri-Nya dan ruangan itu, semua adalah saudara dan ibu-Nya.

Siapapun yang mendengarkan-Nya adalah saudara-Nya dan ibu-Nya, termasuk ibu dan saudara yang berkaitan dengan kekerabatan. Saudara spiritual dan natural tidak dibedakan lagi. Melakukan kehendak-Nya dan mendengarkan-Nya itulah kelarga-Nya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar