Selasa Pekan
Biasa XXV (H)
Ezr.
6:7-8,12,14-20
Mzm.
122:1-2,3-4a,4b-5
Luk.
8:19-21
Ezr.
6:7-8,12,14-20
6:7 Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan
para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang
semula.
6:8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang
harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan
rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah
seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh
diberi biaya kepada orang-orang itu.
6:12 Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam di sana, biarlah
Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengacungkan tangan untuk
melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di Yerusalem itu.
Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan dengan
seksama."
6:14 Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan
lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka
menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah
Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia.
6:15 Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar,
yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.
6:16 Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan
orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah
ini dengan sukaria.
6:17 Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan
lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat
ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh
orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.
6:18 Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya
dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada
Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.
6:19 Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang
dari pembuangan merayakan Paskah.
6:20 Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama
mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka
menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan
bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
Luk.
8:19-21
8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi
mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan
saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan
saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan
melakukannya."
Keluarga
Yesus
Saudara
terkasih, hari ini kita diajak oleh Bunda Gereja untuk merenungkan keluarga
Yesus. Lukas menyajikan keberadaan Yesus dengan sangat pantas. Maria sebagai
tipologi dan model ibu dan keluarga sejak awal sudah ditampilkan. Bagaimana kesiapsediaan
Maria sebagai hamba Tuhan untuk menjadi ibu Yesus menampilkan sisi kerendahan
hati, keterbukaan, dan model ibu dan murid utama. Ada pada awal tulisan Lukas.
Perjumpaan
dengan keluarga Yesus juga berbeda dengan kisah di dalam Markus. Di mana Yesus
seolah-oleh bahwa ada pembedaan antara keluarga secara natural dengan
spiritual. Di dalam Markus dan juga Matius, dikatakan kalau mereka di ruangan
itulah saudara dan ibu Yesus. Kali ini, Lukas tidak membedakan itu secara
tegas, namun keluarga-Nya juga sama dengan yang ada di depan Diri-Nya dan
ruangan itu, semua adalah saudara dan ibu-Nya.
Siapapun
yang mendengarkan-Nya adalah saudara-Nya dan ibu-Nya, termasuk ibu dan saudara
yang berkaitan dengan kekerabatan. Saudara spiritual dan natural tidak
dibedakan lagi. Melakukan kehendak-Nya dan mendengarkan-Nya itulah kelarga-Nya.
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar