Pw.
S. Yohanes Krisostomus, UskPujG (P)
Kol.
3:1-11
Mzm.
145:2-3,10-11,12-13ab
Luk.
6:20-26
Kol.
3:1-11
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus,
carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan
Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri
kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang
duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga
keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang
durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram,
kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah
menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi,
orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak
atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
Luk.
6:20-26
6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:
"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan
Allah.
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu
akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu
akan tertawa.
6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci
kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu
sebagai sesuatu yang jahat.
6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab
sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang
mereka telah memperlakukan para nabi.
6:24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam
kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.
6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan
lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita
dan menangis.
6:26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara
demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Santo
Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja
Yohanes lahir di
Antiokia, Syria antara tahun 344 dan 354 dari sebuah keluarga bangsawan.
Ayahnya Secundus, seorang bangsawan di Antiokia dan komandan pasukan berkuda
kerajaan. Ibunya, Anthusa, seorang ibu yang baik. Yohanes dididiknya dalam tata
cara hidup yang sesuai dengan kebangsawanan mereka.
Ketika berusia 20
tahun, Yohanes belajar retorika (ilmu pidato) di bawah bimbingan Libanius,
seorang ahli pidato yang terkenal pada masa itu. Libanius bangga akan
kepintaran dan kefasihan Yohanes. Sekitar umur 20-an tahun, Yohanes baru
dipermandikan menjadi Kristen. Kemudian bersama beberapa orang temannya, ia
mendalami cara hidup membiara dan belajar teologi di bawah bimbingan Diodorus
dari Tarsus, seorang pemimpin Sekolah Teologi Antiokia. Setelah itu, selama 6 tahun
ia hidup menyendiri sebagai rahib di pegunungan Antiokia. Sekembalinya ke kota,
Yohanes ditahbiskan menjadi diakon oleh Uskup Meletius dan pada tahun 386
ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Flavian I dari Antiokia. Ia ditugaskan
mewartakan Injil di Antiokia. Keahliannya berpidato dimanfaatkannya dengan baik
untuk menyampaikan ajaran Tuhan kepada umatnya. Kotbahnya menarik dan mendalam.
Ia menguraikan makna Kitab Suci dengan menerangkan arti setiap teks Kitab Suci
bagi kehidupan. Semenjak itu, Yohanes menjadi seorang imam yang populer di
kalangan umat.
Sepeninggal Nectarius,
Patriark Konstantinopel, pada tahun 397 Yohanes dipilih sebagai Uskup
Konstantinopel. Pada masa itu, hidup susila penduduk kota sangat merosot. Hal
ini mendesak dia untuk melancarkan pembaharuan hidup moral di seluruh kota dan
di kalangan rohaniwan-rohaniwan. Kepandaiannya berpidato dimanfaatkannya untuk
melancarkan pembaharuan itu. Kotbahnya sungguh tepat dan mengena, tegas dan
terus-terang. Sabda Tuhan diterapkannya secara tepat sesuai situasi kehidupan
susila umat. Oleh karena itu, ia dibenci oleh pembesar-pembesar kota dan uskup
lainnya. Program pembaharuannya ditantang keras. Dalam suatu sinode di Oak,
sebuah desa di Kalsedon, ia dikucilkan oleh uskup-uskup lainnya. Tetapi tak lama
kemudian ia dipanggil kembali karena reaksi keras dari seluruh umat yang sayang
kepadanya. Pada tanggal 9 Juni 404, sekali lagi ia diasingkan karena
kritikannya yang pedas terhadap Kaisar (wanita) Eudoxia dan
pembantu-pembantunya. Banyak penderitaan yang dia alami dalam pengasingan itu.
Di sana ia meninggal dalam kesengsaraan sebagai saksi Kristus.
Yohanes dikenal
sebagai seorang uskup yang saleh. Kotbah dan tulisan-tulisannya sangat berbobot
dan menjadi saksi akan kefasihannya dalam berbicara. Oleh karena itu, ia
dijuluki "Krisostomus" yang artinya "Si Mulut Emas." Dalam
kotbah dan tulisan-tulisannya dapat terbaca keprihatinan utama Krisostomus pada
masalah keadilan dan penerapan ajaran Kitab Suci, baik oleh umat maupun oleh
rohaniwan-rohaniwan.Imankatolik.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar