Rabu
Biasa Pekan XVIII (H)
Rm.
2:1-11
Mzm.
62:2-3, 6-7, 9
Luk.
11:42-46
Rm.
2:1-11
2:1 Karena itu, hai manusia,
siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas
dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu
sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
2:2 Tetapi kita tahu, bahwa
hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.
2:3 Dan engkau, hai manusia,
engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri
melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman
Allah?
2:4 Maukah engkau menganggap
sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah
engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada
pertobatan?
2:5 Tetapi oleh kekerasan
hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada
hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
2:6 Ia akan membalas setiap
orang menurut perbuatannya,
2:7 yaitu hidup kekal kepada
mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan
ketidakbinasaan,
2:8 tetapi murka dan geram
kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada
kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
2:9 Penderitaan dan kesesakan
akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang
Yahudi dan juga orang Yunani,
2:10 tetapi kemuliaan,
kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik,
pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:11 Sebab Allah tidak
memandang bulu.
Luk.
11:42-46
11:42 Tetapi celakalah kamu,
hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu
dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah.
Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
11:43 Celakalah kamu, hai
orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat
dan suka menerima penghormatan di pasar.
11:44 Celakalah kamu, sebab
kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di
atasnya, tidak mengetahuinya."
11:45 Seorang dari antara
ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan
berkata demikian, Engkau menghina kami juga."
11:46 Tetapi Ia menjawab:
"Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan
beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh
beban itu dengan satu jari pun
Peliharalah
Hatimu
Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita
merenungkan apa yang menjadi kehendak Yesus, sebagaimana Ia nyatakan kepada
orang Farisi dan ahli Taurat. Orang Farisi yang gemar akan ketaatan itu Yesus
kecam karena mengedepankan hal-hal yang lahiriah, namun justru hati yang
terbuka dan rendah hati, penuh kasih itu tidak ada. Ia menjadi pribadi sombong
dan tinggi hati yang berlawanan dengan perilaku beribadat mereka.
Kesucian luaran yang menciptakan sikap tidak adil
dan melalaikan kasih Allah. Penghormatan dan perasaan penting mmebuat mereka
justru melupakan kasih yang menjadi ciri kerohanian mendalam. Apa yang mereka
lakukan belum sepenuhnya tepat bahkan Yesus mengecamnya karena Ia tidak
menghendaki anak-anak-Nya berlaku yang sama.
Ahli Taurat dipandang Yesus sebagai penghalang bagi
orang yang hendak menuju Allah dengan tradisi-tradisi yang mereka ciptakan. Larangan
dan ketaatan yang kadang-kadang tidak bisa dilakukan oleh orang, beban
bertumpuk, sedang mereka sendiri tidak melakukan, membangun makam padahal nenek
moyang merekalah yang membunuhnya.
Saudara terkasih, Tuhan Yesus menghendaki kita
memiliki hati yang penuh kasih dan konsisten. Satu kata dan perbuatan dalam
mengasihi Tuhan dan sesama. Memiliki hati yang mengasihi bukan hati yang
menghakimi dan merutuki. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar