Rabu, 14 Oktober 2015

Peliharalah Hatimu

Rabu Biasa Pekan XVIII (H)
Rm. 2:1-11
Mzm. 62:2-3, 6-7, 9
Luk. 11:42-46


Rm. 2:1-11

2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
2:2 Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.
2:3 Dan engkau, hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
2:7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
2:8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
2:9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.


Luk. 11:42-46

11:42 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
11:43 Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
11:44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."
11:45 Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga."
11:46 Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun



Peliharalah Hatimu

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita merenungkan apa yang menjadi kehendak Yesus, sebagaimana Ia nyatakan kepada orang Farisi dan ahli Taurat. Orang Farisi yang gemar akan ketaatan itu Yesus kecam karena mengedepankan hal-hal yang lahiriah, namun justru hati yang terbuka dan rendah hati, penuh kasih itu tidak ada. Ia menjadi pribadi sombong dan tinggi hati yang berlawanan dengan perilaku beribadat mereka.
Kesucian luaran yang menciptakan sikap tidak adil dan melalaikan kasih Allah. Penghormatan dan perasaan penting mmebuat mereka justru melupakan kasih yang menjadi ciri kerohanian mendalam. Apa yang mereka lakukan belum sepenuhnya tepat bahkan Yesus mengecamnya karena Ia tidak menghendaki anak-anak-Nya berlaku yang sama.
Ahli Taurat dipandang Yesus sebagai penghalang bagi orang yang hendak menuju Allah dengan tradisi-tradisi yang mereka ciptakan. Larangan dan ketaatan yang kadang-kadang tidak bisa dilakukan oleh orang, beban bertumpuk, sedang mereka sendiri tidak melakukan, membangun makam padahal nenek moyang merekalah yang membunuhnya.

Saudara terkasih, Tuhan Yesus menghendaki kita memiliki hati yang penuh kasih dan konsisten. Satu kata dan perbuatan dalam mengasihi Tuhan dan sesama. Memiliki hati yang mengasihi bukan hati yang menghakimi dan merutuki. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar