Senin
Biasa Pekan XXIX (H)
Rm.
4:20-25
Mzm.
Luk. 1:69-70,71-72,73-75
Luk.
12:13-21
Rm.
4:20-25
4:20 Tetapi terhadap janji
Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam
imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan,
bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
4:22 Karena itu hal ini
diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
4:23 Kata-kata ini, yaitu
"hal ini diperhitungkan kepadanya," tidak ditulis untuk Abraham saja,
4:24 tetapi ditulis juga
untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya
kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati,
4:25 yaitu Yesus, yang telah
diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
Luk.
12:13-21
12:13 Seorang dari orang
banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya
ia berbagi warisan dengan aku."
12:14 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau
pengantara atas kamu?"
12:15 Kata-Nya lagi kepada
mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab
walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari
pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan
kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya
berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam
hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di
mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah
yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan
mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum
dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan
berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk
bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan
bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah
kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari
padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya
dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak
kaya di hadapan Allah.
Orang
Kaya yang Bodoh
Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita
merenungkan mengenai ketakutan akan apa dalam hidup ini. Berkali-kali Yesus
mengatakan kita perlu untuk takut pada Allah saja, namun masih ada saja yang
datang dengan ketakutan soal harta. Kali ini Yesus mengajak merenungkan
bagaimana ada orang yang sangat kaya. Ia memiliki kelimpahan. Hasil tanahnya
tidak kurang, bahkan lumbungnya yang kurang. Ia puas kini dan mau beristirahat.
Kepuasannya itu ternyata berbeda dengan keinginan
dan rencana Tuhan. Ia beristiahat, sedang Tuhan mengambil jiwanya ketika ia
merasa aman. Saudara terkasih, apa yang diilustrasikan oleh Yesus ini juga
sering kita lakukan. Kita berorientasi akan uang dan uang, lupa akan DIA yang
memberikan kepada kita. Bodoh dalam hal ini sesuai dengan Perjanjian Lama
sebagai tidak melibatkan Tuhan. Apa pun yang kita lakukan tanpa melibatkan
Tuhan, sebagai tindakan bodoh.
Saudara terkasih, kita hanya perlu melibatkan Tuhan
dalam hidup ini dan semua selesai dengan
baik. Usaha mati-matian tanpa melibatkan-Nya sama saja tindakan sia-sia dan
malah dikatakan bodoh oleh Yesus. BD.eLeSHa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar