Jumat
Biasa Pekan XXIX (H)
Rm.
7:8-25
Mzm.
119:66,68,76,77,93,94
Luk.
12:54-59
Rm.
7:8-25
7:8 Tetapi dalam perintah itu
dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa
keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.
7:9 Dahulu aku hidup tanpa
hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,
7:10 sebaliknya aku mati. Dan
perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa
kepada kematian.
7:11 Sebab dalam perintah
itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia
membunuh aku.
7:12 Jadi hukum Taurat adalah
kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.
7:13 Jika demikian, adakah
yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata,
bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan
kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya
sebagai dosa.
7:14 Sebab kita tahu, bahwa
hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa
dosa.
7:15 Sebab apa yang aku
perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat,
tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
7:16 Jadi jika aku perbuat
apa yang tidak aku kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
7:17 Kalau demikian bukan aku
lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.
7:18 Sebab aku tahu, bahwa di
dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik.
Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
7:19 Sebab bukan apa yang aku
kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku
kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat.
7:20 Jadi jika aku berbuat
apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi
dosa yang diam di dalam aku.
7:21 Demikianlah aku dapati
hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada
padaku.
7:22 Sebab di dalam batinku
aku suka akan hukum Allah,
7:23 tetapi di dalam
anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal
budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam
anggota-anggota tubuhku.
7:24 Aku, manusia celaka!
Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?
7:25 Syukur kepada Allah!
oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Luk.
12:54-59
12:54 Yesus berkata pula
kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat,
segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi.
12:55 Dan apabila kamu
melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu
memang terjadi.
12:56 Hai orang-orang
munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat
menilai zaman ini?
12:57 Dan mengapakah engkau juga
tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
12:58 Sebab, jikalau engkau
dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia
selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke
dalam penjara.
12:59 Aku berkata kepadamu:
Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai
lunas."
Murid
Harus Pandai Menilai Zaman
Saudara terkasih, menjadi murid Yesus atau
mengikuti-Nya, atau mengimani-Nya, perlu pandai menilai zaman. mengapa menilai
zaman harus dikuasai? Karena kita perlu tahu apa yang akan terjadi di dunia
ini, zaman ini sehingga kita tetap setia dalam mengikuti-Nya. Hal ini berkaitan
dengan bacaan kemarin, di mana bahwa akan banyak pertentangan karena kebaikan
melawan kejahatan.
Zaman selalu berkembang, dan demikian pula bahwa para
agen kejahatan itu sudah demikian maju dan canggih, sehingga kita yang masih
saja hidup dalam suasana masa lalu akan mendapatkan keadaan buruk, karena salah
menilai dan menyangka fenomena yang ada.
Kita bisa menyaksikan dengan gamblang saat ini,
bagaimana kejahatan yang dibungkus rapi dan seolah-olah benar. Kita sering
terpedaya karena telah banyak diyakini orang itu adalah benar, padahal tidak
demikian. media dan pembentukan opini menggejala, dan sering bahwa kejahatan
itu ada di sana. Kita yang lalai apalagi abai melihat keadaan ini bisa tersesat
dan jatuh dalam keadaan yang buruk. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar