Selasa, 06 Oktober 2015

Maria dan Marta Sebuah Pilihan

Selasa Biasa Pekan XXVII (H)
Yun. 3:1-10
Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8
Luk. 10:38-42


Yun. 3:1-10

3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya.
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.


Luk. 10:38-42

10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


Maria dan Marta Sebuah Pilihan

Saudara terkasih, apa yang dikisahkan dalam perikopa ini ialah pilihan dalam pelayanan. Marta dan Maria merupakan kisah yang sangat terkenal kalau berbicara mengenai pelayanan. Marta yang menerima Yesus dalam rumahnya namun memilih untuk sibuk dengan pelayanan lain yang ternyata tidak tepat berkaitan dengan pemuridan di dalam Yesus. Perjumpaan yang harus berisi tanggapan dengan bakti, buktinya adalah duduk bersimpuh dan mendengarkan Sang Guru.
Marta menilai pelayanan dengan anek kegiatan, makan dan minum dan menjamu tamu sebagai yang utama merupakan kesalahan yang tidak semestinya dilakukan oleh murid Yesus. Yesus datang untuk melayani dan bukan malah minta dilayani. Tidak heran Maria justru yang mendapatkan pujian untuk kasihnya yang besar itu.
Saudara terkasih pilihan memang sering tidak ada yang salah atau semuanya benar namun mana yang lebih bernilai dan lebih memenuhi kehendak Tuhan atau diri sendiri. Enak dan mudah kalau benar dan salah, tentu kita akan memilih yang benar. Itu relatif mudah, namun ketika baik dan lebih baik, mana yang lebih mendekati kehendak Tuhan dan lebih memenuhi keinginan sendiri tentu pengaruh kemampuan dan kedalaman iman ikut terlibat.

Saudara terkasih, dalam hidup sehari-hari kita sering berhadapan dengan pilihan demikian, mana yang lebih bernilai dan sesuai dengan kehendak Tuhan dan tidak. Di dalam Tuhan kita tidak akan mendapatkan kesulitan untuk itu. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar