Sabtu, 03 Oktober 2015

Kembalinya Ketujuh Puluh Murid dan Ungkapan Syukur

Sabtu Biasa Pekan XXVI (H)
Bar. 4:5-12,27-29
Mzm. 69:33-35,36-37
Luk. 10:17-24



Bar. 4:5-12,27-29

4:5 Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku, yang membawa nama Israel!
4:6 Kamu telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Allah maka kamu diserahkan kepada para lawan.
4:7 Sebab Pembuatmu telah kamu marahkan, dengan mempersembahkan korban kepada setan, bukannya kepada Allah.
4:8 Pengasuhmu telah kamu lupakan, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, dayahmupun telah kamu dukakan.
4:9 Melihat kemurkaan Allah mendatangi diri kamu maka Yerusalem berkata: "Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar."
4:10 Sebab anak-anakku yang laki-laki dan perempuan kulihat tertawan, sebagaimana yang telah dikirimkan Yang Kekal kepada mereka.
4:11 Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat pergi dengan tangisan dan sedih hati.
4:12 Janganlah seorangpun bersukaria oleh karena diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah
4:27 Kuatkanlah hatimu, anak-anakku, berserulah kepada Allah; Dia yang mengirim bencana itu akan teringat kepadamu pula.
4:28 Seperti dahulu angan-angan hatimu tertuju untuk bersesat dari Allah, demikian hendaklah kamu sekarang berbalik untuk mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin.
4:29 Memang Dia yang telah mengirim segala bencana itu kepada kamu akan mengirim pula sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu



Luk. 10:17-24

10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
10:23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.
10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."



Kembalinya Ketujuh Puluh Murid dan Ungkapan Syukur

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita untuk merenungkan perutusan para murid dan bagaimana Yesus saja bersyukur. Pertama soal perutusan, mereka telah kembali dan merasa bersuka cita karena bisa mengalahkan setan dalam nama Yesus. Mereka tidak lupa bahwa mereka mengambil bagian dalam perutusan Yesus. Setan-pun takluk. Yesus melihat lebih jauh bahwa kuasa iblis telah runtuh dan ada di bawah kuasa-Nya. Iblis jatuh dari langit melambangkan kuasa yang runtuh. Yesus juga memberikan catatan kepada mereka yang bersukacita karena iblis yang telah terkalahkan, namun Yesus mengajak mereka beryukur karena keselamatan yang mereka peroleh, dengan ungkapan namamu tercatat di surga.
Kedua soal syukur. Bagaimana Yesus pun mengungkapkan rasa syukurnya. Sebuah teguran bagi kita yang sering lalai untuk bersyukur atas berkat Allah. Yesus tahu bahwa Dia adalah utusan yang menghadirkan Tuhan Allah dalam perutusan mereka, dan para murid yang mengambil bagian dalam perutusan tersebut, menampilkan kuasa Allah di dunia.
Penutup perutusan ini ialah, bagaimana para murid layak berbahagia karena mereka melihat apa yang hendak para nabi dan raja tidak mereka lihat, namun justru para murid yang bukan siapa-siapa, nabi, raja, lha guru atau imam saja bukan. Bersama Dia ada di dalam kebahagiaan dan sukacita. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar