Rabu
Biasa Pekan XXIX (H)
Rm.
6:12-18
Mzm.
124:1-3,4-6,7-8
Luk.
12:39-48
Rm.
6:12-18
6:12 Sebab itu hendaklah dosa
jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi
menuruti keinginannya.
6:13 Dan janganlah kamu
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata
kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang
dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu
kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6:14 Sebab kamu tidak akan
dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi
di bawah kasih karunia.
6:15 Jadi bagaimana? Apakah
kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi
di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
6:16 Apakah kamu tidak tahu,
bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk
mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam
dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin
kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada
Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati
telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan
dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Luk.
12:39-48
12:39 Tetapi ketahuilah ini:
Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan
rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga
siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu
sangkakan."
12:41 Kata Petrus:
"Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga
semua orang?"
12:42 Jawab Tuhan:
"Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat
oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada
mereka pada waktunya?
12:43 Berbahagialah hamba,
yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
12:44 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
12:45 Akan tetapi, jikalau
hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu
ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan
minum dan mabuk,
12:46 maka tuan hamba itu
akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak
diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang
yang tidak setia.
12:47 Adapun hamba yang tahu
akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak
melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
12:48 Tetapi barangsiapa
tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan
pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak
diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak
dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
Kesiapan
dalam Kewaspadaan
Saudara terkasih, pelita atau lampu menyatakan
bahwa akan ada masa gelap, di mana masa penantian yang akan ada kegelapan. Lampu
akan membantu menemukan terang yang akan hadir. Ketidakpastian kapan atau
saatnya kedatangan Anak Manusia membuat krisis yang tidak mudah. Pelita menyala
sebagai kesiapan apapun kondisinya tetap melakukan kehendak-Nya.
Sikap yang dipilih beranekaragam, ada yang
bermalas-malasan, tidak bekerja, menggantungkan diri pada orang lain dengan
alasan menantikan hadir atau saat Tuhan. Pilihan ini hingga hari ini juga
hadir.
Sauara terkasih, karena takut dengan keadaan
lingkungan kita melakukan aneka bentuk keburukan. Merasa bahwa Tuhan seolah
diam saja, kemudian mencari peneguhan dari berbagai hal dan pihak. Demikian pula
demi keamanan, materi, atau jabatan tidak perlu berpikir panjang untuk
mengkhianati-Nya dan berdalih kan ada pertobatan.
Siap sedia bukan hanya sesaat atau setelah menimbun
banyak dosa dan kesalahan kembali menyesal dan menjatuhkan diri kembali. Bukan demikian.
pertobatan dan menyadari kesalahan itu sungguh-sungguh dan tidak mengulanginya.
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar