Rabu, 21 Oktober 2015

Kesiapan dalam Kewaspadaan

Rabu Biasa Pekan XXIX (H)
Rm. 6:12-18
Mzm. 124:1-3,4-6,7-8
Luk. 12:39-48


Rm. 6:12-18

6:12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Luk. 12:39-48

12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"
12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."



Kesiapan dalam Kewaspadaan


Saudara terkasih, pelita atau lampu menyatakan bahwa akan ada masa gelap, di mana masa penantian yang akan ada kegelapan. Lampu akan membantu menemukan terang yang akan hadir. Ketidakpastian kapan atau saatnya kedatangan Anak Manusia membuat krisis yang tidak mudah. Pelita menyala sebagai kesiapan apapun kondisinya tetap melakukan kehendak-Nya.
Sikap yang dipilih beranekaragam, ada yang bermalas-malasan, tidak bekerja, menggantungkan diri pada orang lain dengan alasan menantikan hadir atau saat Tuhan. Pilihan ini hingga hari ini juga hadir.
Sauara terkasih, karena takut dengan keadaan lingkungan kita melakukan aneka bentuk keburukan. Merasa bahwa Tuhan seolah diam saja, kemudian mencari peneguhan dari berbagai hal dan pihak. Demikian pula demi keamanan, materi, atau jabatan tidak perlu berpikir panjang untuk mengkhianati-Nya dan berdalih kan ada pertobatan.

Siap sedia bukan hanya sesaat atau setelah menimbun banyak dosa dan kesalahan kembali menyesal dan menjatuhkan diri kembali. Bukan demikian. pertobatan dan menyadari kesalahan itu sungguh-sungguh dan tidak mengulanginya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar