Selasa, 27 Oktober 2015

Kerajaan Allah


Selasa Biasa Pekan XXX (H)
Rm. 8:18-25
Mzm. 126:1-2ab,2cd-3, 4-5,6
Luk. 13:18-21


Rm. 8:18-25

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
8:19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
8:20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
8:21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
8:22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
8:24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.


Luk. 13:18-21

13:18 Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya?
13:19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya."
13:20 Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah?
13:21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."


Kerajaan Allah

Saudara terkasih, Tuhan mengajak kita merenungkan bagaimana Kerajaan Allah itu akan diumpamakan. Dua perumpamaan yang dipakai, memiliki simbolisasi yang sama, di mana kecil dan memiliki pengaruh dan memberi sesuatu yang sangat besar dan luar biasa. Kecil sekali namun pengaruhnya sangat besar bahkan luar biasa.
Kualitas Kerajaan Allah itu bukan pada jumlahnya namun pengaruhnya. Kecil namun bisa mewarnai dan memberikan perubahan dan perbaikan dengan luar biasa besarnya. Biji sesawi sebagai biji yang paling kecil namun mampu memberikan diri menjadi tumbuhan yang bisa dipakai untuk bernaung burung. Bisa kita bayangkan bahwa yang kecil pada asalnya mampu memberikan perlindungan bagi yang jauh lebih besar karena kualitas Kerajaan Allah itu.
Kedua bagaimana ragi itu sangat sedikit dan kecil secara jumlah namun memberikan efek yang sangat besar bagi adonan kue. Pengaruh mendasar dalam resep roti agar menjadi masakan yang lezat. Tanpa ragi tidak jadi roti yang menarik, namun berlebihan juga mengganggu.

Saudara terkasih, kita sering takut, khawatir, risau dengan jumlah yang kecil, belum lagi banyak halangan dan rintangan bagi yang sedikit tersebut. Kita bukan berbicara pada kuantitas namun kualitas. Sedikit yang bisa memberikan banyak arti dan perbuahan tentu lebih membanggakan daripada banyak namun justru besar pula memberikan pengaruh buruk bagi kehidupan ini. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar