Jumat, 16 Oktober 2015

Bersaksi dengan Berani

Jumat Biasa Pekan XXVIII (H)
Rm. 4:1-8
Mzm. 32:1-2,5,11
Luk. 12:1-7


Rm. 4:1-8

4:1 Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
4:2 Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
4:3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
4:4 Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
4:7 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
4:8 berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."


Luk. 12:1-7

12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
12:2 Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.
12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah,
12:7 bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.


Bersaksi dengan Berani

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita merenungkan tugas kita, bagaimana kita harus mewartakan dengan berani tanpa ada yang perlu kita takutkan. Siapapun tidak perlu kita takuti, kecuali Allah saja. Allah sebagai sumber hidup dan mati kita, Dia saja yang harus kita takuti, Dia akan memberikan penjagaan dan pemeliharaan.
Perhatian dalam arti untuk mewaspadai ialah ragi orang Farisi, di mana sikap dan hidup mereka itu sangat merusak. Kerusakan yang terjadi dengan pengaruh mereka, sedikit saja bisa merusak banyak. Itu yang Tuhan nesihatkan. Kemunafikan yang mereka ajarkan perlu untuk menjadi perhatian. Pengadilan bagi mereka dinyatakan oleh Yesus agar kita berhati-hati dan bersikap dengan baik.
Jangan takut, atau beranilah, sering kita dihinggapi ketakutan dan kekhawatiran, padahal burung pipit saja dipelihara dan diingat Allah, apalagi kita yang jauh lebih berharga dan bernilai, tentu sangat diperhatikan dan dipelihara, lebih daripada burung pipit tersebut.
Manusia jauh lebih berharga sebagaimana burung pipit, secara materi, namun juga karena rambut kita pun Allah tahu dengan baik. Allah menjaga semuanya bahkan yang paling kecil sekalipun. Kita sendiri sering tidak memperhatikan kalau ada rambut yang gugur, namun Allah tahu dengan persis rambut itu.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar