Sabtu
Biasa pekan XXX (H)
Rm.
11:1-2a, 11-12,25-29
Mzm.
93:12-13a,14-15
Luk.
14:1.7-11
Rm.
11:1-2a, 11-12,25-29
11:1 Maka aku bertanya:
Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku
sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
11:2 Allah tidak menolak
umat-Nya yang dipilih-Nya. 11:1 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah
menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari
keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
11:2 Allah tidak menolak
umat-Nya yang dipilih-Nya.
11:11 Maka aku bertanya:
Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh
pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya
membuat mereka cemburu.
11:12 Sebab jika pelanggaran
mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi
bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka
11:25 Sebab, saudara-saudara,
supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia
ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari
bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian
seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan
datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
11:27 Dan inilah
perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."
11:28 Mengenai Injil mereka
adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah
kekasih Allah oleh karena nenek moyang.
11:29 Sebab Allah tidak
menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Luk.
14:1.7-11
14:1 Pada suatu hari Sabat
Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk
makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:7 Karena Yesus melihat,
bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan
perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau seorang
mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan,
sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari
padamu,
14:9 supaya orang itu, yang
mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat
ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang
paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau
diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan
datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan
demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa
meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan."
Barangsiapa
Meninggikan Diri akan Direndahkan dan
Barangsiapa
Merendahkan Diri akan Ditinggikan
Saudara terkasih, kalimat yag sangat kontekstual dikatakan
Yesus menyaksikan kebiasaan orang untuk mendapatkan penghormatan dengan mengambil
duduk di tempat paling baik dan terhormat yaitu di depan. Menarik adalah apa
yang Yesus sampaikan itu hingga kali ini benar-benar terjadi.
Orang merasa paling hebat dan menjelek-jelekan
orang lain, bahkan presiden sekalipun. Padahal apa yang telah dilakukan itu
tentu dengan susah payah, namun dengan mudah menjelek-jelekan dan melakukan
kebohongan demi kepuasan diri lebih menyenangkan. Wajar teguran Yesus ini menjadi
bagian yang mendasar untuk kita renungkan. Kita tentu akan merasa bangga dan
mencari pengormatan sebagai bagian dari kemanusiaan kita. Yesus tidak
menghendaki demikian, karena yang meninggikan diri justru akan direndahkan dan
sebaliknya. Berkaitan dengan kesombongan dan ketidaktahudirian, hal ini perlu
kita jauhi dan sadari dapat menjerumuskan usaha kita lebih dekat kepada Tuhan.
Tuhan akan memberikan kepada kita apa yang menjadi hak dan kita pantas memperolehnya.
Sama sekali tidak ada yang salah di dalam Tuhan, termasuk kalau kita
direndahkan oleh orang lain, sepanjang kita tidak merugikan orang lain dan
mencari keuntungan sendiri, ksama sekali tidak ada untung ataupun ruginya bagi
kita. Kata orang belum tentu benar. Kita
yang tahu persis diri kita. Tidak perlu risau dan cemas dengan penilaian orang
atas diri kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar