Sabtu, 31 Oktober 2015

Barangsiapa Meninggikan Diri akan Direndahkan dan Barangsiapa Merendahkan Diri akan Ditinggikan

Sabtu Biasa pekan XXX (H)
Rm. 11:1-2a, 11-12,25-29
Mzm. 93:12-13a,14-15
Luk. 14:1.7-11


Rm. 11:1-2a, 11-12,25-29

11:1 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
11:2 Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. 11:1 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
11:2 Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya.
11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
11:27 Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."
11:28 Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.
11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.


Luk. 14:1.7-11

14:1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:7 Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
14:8 "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu,
14:9 supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah.
14:10 Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain.
14:11 Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."


Barangsiapa Meninggikan Diri akan Direndahkan dan
Barangsiapa Merendahkan Diri akan Ditinggikan

Saudara terkasih, kalimat yag sangat kontekstual dikatakan Yesus menyaksikan kebiasaan orang untuk mendapatkan penghormatan dengan mengambil duduk di tempat paling baik dan terhormat yaitu di depan. Menarik adalah apa yang Yesus sampaikan itu hingga kali ini benar-benar terjadi.

Orang merasa paling hebat dan menjelek-jelekan orang lain, bahkan presiden sekalipun. Padahal apa yang telah dilakukan itu tentu dengan susah payah, namun dengan mudah menjelek-jelekan dan melakukan kebohongan demi kepuasan diri lebih menyenangkan. Wajar teguran Yesus ini menjadi bagian yang mendasar untuk kita renungkan. Kita tentu akan merasa bangga dan mencari pengormatan sebagai bagian dari kemanusiaan kita. Yesus tidak menghendaki demikian, karena yang meninggikan diri justru akan direndahkan dan sebaliknya. Berkaitan dengan kesombongan dan ketidaktahudirian, hal ini perlu kita jauhi dan sadari dapat menjerumuskan usaha kita lebih dekat kepada Tuhan. Tuhan akan memberikan kepada kita apa yang menjadi hak dan kita pantas memperolehnya. Sama sekali tidak ada yang salah di dalam Tuhan, termasuk kalau kita direndahkan oleh orang lain, sepanjang kita tidak merugikan orang lain dan mencari keuntungan sendiri, ksama sekali tidak ada untung ataupun ruginya bagi kita. Kata orang belum  tentu benar. Kita yang tahu persis diri kita. Tidak perlu risau dan cemas dengan penilaian orang atas diri kita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar