Rabu, 07 Oktober 2015

Aku ini Hamba Tuhan

Pw. SP Maria, Ratu Rosario (P)
Kis. 1:12-14
Mzm. 86:3-6,9-10
Luk. 1:26-38


Kis. 1:12-14

1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Luk. 1:26-38

1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.



Aku ini Hamba Tuhan

 Oktober yang dijadikan oleh Gereja sebagai bulan Rosario merupakan momen paling bagus untuk kita merenungkan peran Maria dalam rencana keselamatan. Panggilan kepada Marai untuk terlibat dalam rencana agung Allah itu ditanggapi dengan jawaban penuh kesadaran dan kerendahan hati, aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanmu itu. Perkataan malaikat utusan Allah yang memberikan tawaran, dan jawaban yang terbaik dilakukan oleh Maria.
Saudara terkasih, devosional itu baik dan bahkan amat baik, namun jangan justru menjadikan Maria sebagai tuhan dan kita telah tersesatkan oleh kuasa jahat yang tidak suka kita berjalan dalam naungan-Nya. Hal yang sucipun bisa dibelokkan demi kepentingan mereka. Kasih yang kita ungkapan digunakan oleh kuasa jahat untuk memisahkan kita dari kasih sejati itu. Bagaimana agar kita mampu mengatasi itu, dan tidak terbelokkan?
Jawaban Ibu Maria yang mengaku sebagai hamba Tuhan, merupakan sikap rendah hati yang sangat sulit ditembus oleh kuasa jahat manapun. Kalau kita sudah merasa cukup dengan doa rosario, ziarah, namun lalai akan Ekaristi dan Kitab Suci, hati-hati kita telah dibelokkan. Maria bukan menggantikan Yesus namun mengantar kita kepada DIA yang lebih agung dan besar yaitu Putera Allah yang hidup.

Acap kali ada serangan kepada Gereja Katolik karena devosi kepada Maria ini terkesan berlebihan, ini hanya sikap tendesius dan tidak mampu dijawab dengan baik oleh orang Katolik sendiri. Orang Katolik tidak mampu menjelaskan posisi Maria sebagai pengantara itu. Peran penting Maria tentu tidak bisa dilepaskan dari Yesus. Maria menjadi penting karena Yesus bukan sebaliknya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar