Pw.
SP Maria, Ratu Rosario (P)
Kis.
1:12-14
Mzm.
86:3-6,9-10
Luk.
1:26-38
Kis.
1:12-14
1:12 Maka kembalilah
rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya
seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di
kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah
Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan
Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun
dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria,
ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Luk.
1:26-38
1:26 Dalam bulan yang keenam
Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan
yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan
itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu
masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau."
1:29 Maria terkejut mendengar
perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu
kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau
menamai Dia Yesus.
1:32 Ia akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja
atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan."
1:34 Kata Maria kepada
malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu
kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi
akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut
kudus, Anak Allah.
1:36 Dan sesungguhnya,
Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada
hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
1:37 Sebab bagi Allah tidak
ada yang mustahil."
1:38 Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Aku
ini Hamba Tuhan
Saudara terkasih, devosional itu baik dan bahkan
amat baik, namun jangan justru menjadikan Maria sebagai tuhan dan kita telah
tersesatkan oleh kuasa jahat yang tidak suka kita berjalan dalam naungan-Nya. Hal
yang sucipun bisa dibelokkan demi kepentingan mereka. Kasih yang kita ungkapan
digunakan oleh kuasa jahat untuk memisahkan kita dari kasih sejati itu. Bagaimana
agar kita mampu mengatasi itu, dan tidak terbelokkan?
Jawaban Ibu Maria yang mengaku sebagai hamba Tuhan,
merupakan sikap rendah hati yang sangat sulit ditembus oleh kuasa jahat
manapun. Kalau kita sudah merasa cukup dengan doa rosario, ziarah, namun lalai
akan Ekaristi dan Kitab Suci, hati-hati kita telah dibelokkan. Maria bukan
menggantikan Yesus namun mengantar kita kepada DIA yang lebih agung dan besar
yaitu Putera Allah yang hidup.
Acap kali ada serangan kepada Gereja Katolik karena
devosi kepada Maria ini terkesan berlebihan, ini hanya sikap tendesius dan
tidak mampu dijawab dengan baik oleh orang Katolik sendiri. Orang Katolik tidak
mampu menjelaskan posisi Maria sebagai pengantara itu. Peran penting Maria
tentu tidak bisa dilepaskan dari Yesus. Maria menjadi penting karena Yesus
bukan sebaliknya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar