Pw.
S.Anfonsus Maria de Liguori, UskPujG (P)
Im.
25:1;8-17
Mzm. 67:2-3,5,7-8
Mat.
14:1-12
Im.
25:1;8-17
25:1 TUHAN berfirman kepada
Musa di gunung Sinai:
25:7 Juga bagi ternakmu, dan
bagi binatang liar yang ada di tanahmu, segala hasil tanah itu menjadi
makanannya.
25:8 Selanjutnya engkau harus
menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh
tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
25:9 Lalu engkau harus
memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada
tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan
bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
25:10 Kamu harus menguduskan
tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap
penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing
pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
25:11 Tahun yang kelima puluh
itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh
sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak
dirantingi jangan kamu petik buahnya.
25:12 Karena tahun itu adalah
tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan
harus diambil dari ladang.
25:13 Dalam tahun Yobel itu
kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya.
25:14 Apabila kamu menjual
sesuatu kepada sesamamu atau membeli dari padanya, janganlah kamu merugikan
satu sama lain.
25:15 Apabila engkau membeli
dari sesamamu haruslah menurut jumlah tahun sesudah tahun Yobel, dan apabila ia
menjual kepadamu haruslah menurut jumlah tahun panen.
25:16 Makin besar jumlah
tahun itu, makin besarlah pembeliannya, dan makin kecil jumlah tahun itu, makin
kecillah pembeliannya, karena jumlah panenlah yang dijualnya kepadamu.
25:17 Janganlah kamu
merugikan satu sama lain, tetapi engkau harus takut akan Allahmu, sebab Akulah
TUHAN, Allahmu.
Mat.
14:1-12
14:1 Pada masa itu sampailah
berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah.
14:2 Lalu ia berkata kepada
pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari
antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di
dalam-Nya."
14:3 Sebab memang Herodes
telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung
dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
14:4 Karena Yohanes pernah
menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
14:5 Herodes ingin
membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai
nabi.
14:6 Tetapi pada hari ulang
tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan
menyukakan hati Herodes,
14:7 sehingga Herodes
bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.
14:8 Maka setelah dihasut
oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala
Yohanes Pembaptis di sebuah talam."
14:9 Lalu sedihlah hati raja,
tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk
memberikannya.
14:10 Disuruhnya memenggal
kepala Yohanes di penjara
14:11 dan kepala Yohanes itu
pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia
membawanya kepada ibunya.
14:12 Kemudian datanglah
murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu
pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
Yohanes
Pembaptis Dibunuh
Saudara terkasih, Gereja hari ini mengajak kita
merenungkan mengenai pengenalan akan Yesus. Memang peristiwa yang dikatakan di
sini adalah pembunuhan Yohanes Pembaptis karena malu dan sakit hati Herodes dan
Herodias atas Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis yang menegor Herodes, tentu
juga Herodias merasa juga malu. Peristiwa ini terus terbawa, namun sulit posisi
Herodes menghadapi Yohanes Pembaptis yang di kalangan masyarakat adalah nabi.
Masyarakat Galilea menegnal Yesus sebagai anak
Yusuf dan Maria, berbeda pengenalan Herodes, yang meyakini sebagai Yohanes
Pembaptis yang bangkit. “Kebangkitan” dalam benak Herodes karena kuasa,
mukjizat, dan perbuatan-perbuatan besar dari Yesus sama dengan apa yang
dilakukan oleh Yohanes Pembaptis yang pernah ia bunuh.
Saudara terkasih, pengenalan akan Pribadi Yesus
menjadi penting bagi kita. Bagaimana kita menyadari siapa Tuhan Yesus bagi
kita. Nabikah, Juru Selamatkah, sahabatkah, atau apa? pengenalan ini berkaitan
dengan tawaran kasih Allah yang begitu besar yaitu keselamatan. Mateus memberikan
tekanan pada pengenalan Pribadi Yesus ini sebagai sarana pewartaan-Nya. Apa yang
kita ikuti ialah Pribadi Yesus itu, bukan perbuatan besar-Nya, mukjizat-Nya,
atau karena kesembuhan yang telah Ia berikan. Hal-hal besar dan luar besar itu
hanya satu aspek dalam mengenal Tuhan Yesus secara utuh.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar