Hari
Minggu Biasa Pekan XXII (H)
Ul.
4:1-2,6-8
Mzm.
15:2-3a,3cd-4ab,5
Yak.
1:17-18,21b-22,27
Mrk.
7:1-8,14-15,21-23
Ul.
4:1-2,6-8
4:1 "Maka sekarang, hai
orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk
dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan
kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu.
4:2 Janganlah kamu menambahi
apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan
demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan
kepadamu.
4:6 Lakukanlah itu dengan
setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata
bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata:
Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
4:7 Sebab bangsa besar
manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah
kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?
4:8 Dan bangsa besar manakah
yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini,
yang kubentangkan kepadamu pada hari ini
Yak.
1:17-18,21b-22,27
1:17 Setiap pemberian yang
baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari
Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena
pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya
sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada
tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya
1:21 Sebab itu buanglah
segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah
dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa
menyelamatkan jiwamu.
1:22 Tetapi hendaklah kamu
menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian
kamu menipu diri sendiri
1:27 Ibadah yang murni dan
yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu
dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri
tidak dicemarkan oleh dunia.
Mrk.
7:1-8,14-15,21-23
7:1 Pada suatu kali
serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui
Yesus.
7:2 Mereka melihat, bahwa
beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang
tidak dibasuh.
7:3 Sebab orang-orang Farisi
seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan
tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang
mereka;
7:4 dan kalau pulang dari
pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya.
Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi
dan perkakas-perkakas tembaga.
7:5 Karena itu orang-orang
Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa
murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi
makan dengan tangan najis?"
7:6 Jawab-Nya kepada mereka:
"Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada
tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari
pada-Ku.
7:7 Percuma mereka beribadah
kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8 Perintah Allah kamu
abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
7:14 Lalu Yesus memanggil
lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah
kepada-Ku dan camkanlah.
7:15 Apa pun dari luar, yang
masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar
dari seseorang, itulah yang menajiskannya.
7:21 sebab dari dalam, dari
hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan,
kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini
timbul dari dalam dan menajiskan orang.
Semua
Hal Jahat Berasal dari Dalam
Saudara terkasih, kita sering dipermasalahkan soal
haram dan tidak berkaitan dengan makanan. Kita sebagai orang Kristen memakan
semua makanan. Yesus mengatakan bahwa yang dari luar tidak kotor, berarti semua
boleh dimakan. Makan dan tidak berkaitan dengan kesehatan bukan masalah boleh
dan tidak. Perlu menjadi perhatian adalah justru yang dari dalam, itu sumber
kejahatan. Ada percabulan, pencurian, pembunuhan,perzinahan, keserakahan,
kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan, semua
itu berasal dari dalam.
Saudara terkasih, kita hari-hari ini sedang
disibukkan dengan celaan demi celaan kepada pemerintah berkaitan dengan harga
dan dollar.bagaimana hawa nafsu dari oknum pejabat yang hanya mencari
keuntungan sendiri. Kelicikan demi kelicikan untuk membela diri, membebaskan
diri atau rekan dengan berbagai cara, termasuk mempermainkan pasal dan hukum
perundang-undangan. Kejahatan yang seolah tidak ada yang berkurang dari waktu
ke waktu. Kesombongan yang dijawab dengan kesombongan pula, pembunuhan dan
perzinahan yang seolah biasa dan wajar. Dan banyak lain dan itu berasal dari
hati yang buruk dan jahat.
Sering kita lebih mementingkan ritual dari pada
yang esensial. Menuntut ini itu namun melupakan kebaikan dan kebenaran yang
esensial. Kejahatan tidak diselesaikan namun ditutpi dengan kejadian lainnya.
Hati yang buruk karena kita menjauhkan diri dari Tuhan Yang Mahakasih. Hati
yang jauh dari Dia membuat kita dekat dan akrab dengan kuasa gelap. Biarlah
hati kita dipenuhi dengan kasih Allah sehingga tidak ada lagi tempat untuk roh
jahat menggoda apalagi mempengaruhi kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar