PW.
S. Monika (P)
1
Tes. 3:7-13
Mzm.
90:3-4,12-13,14,17
Luk.
7:11-17
1
Tes. 3:7-13
3:7 maka kami juga,
saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur
oleh kamu dan oleh imanmu.
3:8 Sekarang kami hidup
kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan.
3:9 Sebab ucapan syukur
apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang
kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita?
3:10 Siang malam kami berdoa
sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang
masih kurang pada imanmu.
3:11 Kiranya Dia, Allah dan
Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu.
3:12 Dan kiranya Tuhan
menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap
yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
3:13 Kiranya Dia menguatkan
hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada
waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
3:7 maka kami juga,
saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur
oleh kamu dan oleh imanmu.
3:8 Sekarang kami hidup
kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan.
3:9 Sebab ucapan syukur
apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang
kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita?
3:10 Siang malam kami berdoa
sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang
masih kurang pada imanmu.
3:11 Kiranya Dia, Allah dan
Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu.
3:12 Dan kiranya Tuhan
menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap
yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
3:13 Kiranya Dia menguatkan
hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada
waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Luk.
7:11-17
7:11 Kemudian Yesus pergi ke
suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia,
dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu
gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal
ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat
janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:
"Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri
usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata:
"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu
dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu
ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar
telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat
umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar
tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya
Tergeraklah
Hati-Nya oleh Belas Kasihan, Pembangkitan Anak Muda Terjadi
Saudara terkasih, bacaan kali ini khas Lukas, dan
khas untuk ibu-ibu yang sangat setia. Dua hal yang bisa kita pelajari, pertama
bagaimana Yesus tergerak oleh belas kasihan, karena seorang janda yang
kehilangan anaknya. Yesus tergerak untuk menolong, bukan atas permintaan, atau
usaha dari janda atau saudaranya. IA Pribadi yang peduli, mengenal
domba-domba-Nya, dan tidak ingin membuat mereka sedih, menangis, dan berduka. Apa
yang IA buat membuat umat yang melihat menjadi memuji Allah dan mengenal DIA
lebih baik. Pengakuan akan nabi besar spontan dilontarkan para pendengar yang
melihat langsung apa yang terjadi.
Kedua mengenai kesetiaan seorang ibu. Gereja selain
mengenangkan perbuatan Yesus ini, juga mengenangkan S. Monika yang setia siang
malam mendoakan puteranya, Agustinus, yang esok akan diperingati juga. Bagaimana
Monika dalam deritanya mendoakan suami dan anaknya yang hiduo di dalam gelimang
dosa dan bukan pengikut Yesus sebagaimana dirinya. Usaha terus menerus ini
membuahkan hasil dan pertobatan dan perubahan sikap dari suami dan jauh lebih
lama di kemudian hari puteranya. Doa dan pendampingan seorang ibu memang luar
biasa.
Saudara terkasih, belas kasih Tuhan dan doa tiada
kenal henti merupakan kekuatan kita dalam mengusahakan sebuah perubahan. Apalagi
kalau perubahan itu adalah perubahan radikal. Tidak ada yang tidak mungkin
mampu ketika belas kasih Allah hadir dan dibarengi pula dengan doa tiada henti
seorang ibu. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar