Senin
Biasa Pekan XVIII (H)
Bil.
11:4b-15
Mzm.
81:12-13,14-15,16-17
Mat.
14:13-21
Bil.
11:4b-15
11:4b"Siapakah
yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada
ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan
semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita
kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita
lihat."
11:7 Adapun manna itu seperti
ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah.
11:8 Bangsa itu berlari kian
ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau
menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya
menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.
11:9 Dan apabila embun turun
di tempat perkemahan pada waktu malam, maka turunlah juga manna di situ.
11:10 Ketika Musa mendengar
bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu
kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat
oleh Musa.
11:11 Lalu berkatalah Musa
kepada TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa
aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan
kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini?
11:12 Akukah yang mengandung
seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata
kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu,
berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya?
11:13 Dari manakah aku
mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka
menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.
11:14 Aku seorang diri tidak
dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat
bagiku.
11:15 Jika Engkau berlaku
demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih
karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku."
Mat.
14:13-21
14:13 Setelah Yesus mendengar
berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan
perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia
dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat,
Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh
belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam,
murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari
sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli
makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata
kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka
makan."
14:17 Jawab mereka:
"Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."
14:18 Yesus berkata:
"Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang
banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu,
Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya
membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya
makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang
sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan
kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
Yesus
Memberi Makan 5000 Orang Laki-Laki
Saudara terkasih, kita belajar dahulu mengenai
tradisi Yahudi sebelum merenungkan sabda Yesus lebih jauh. Mengapa disebutkan
5000 laki-laki? Dahulu, saat itu perempuan dan anak-anak tidak terhitung dalam
masyarakat Yahudi, termasuk pula dalam memakan apa yang telah Yesus sediakan
ini. Bisa dikatakan dengan singkat bahwa lima roti dan dua ikan ini sebagai
yang sedikit untuk memenuhi begitu banyak orang dan bahkan ada sisanya.
Panggilan dan perutusan Yesus adalah terlibat penuh
dalam umat beriman, namun para murid ternyata belum mengerti dengan tepat apa
yang Ia kehendaki. Para murid masih berorientasi pada diri sendiri, yaitu
hendak meminta orang-orang agar pergi dan “mengurus” kepentingan mereka
sendiri. Yesus bertolak belakang dengan pemikiran para murid. Yesus meminta
para murid untuk menyediakan makan bagi mereka semua. Ada keterlibatan penuh
akan hidup dan keprihatinan di kalangan umat, bukan justru melemparkan tanggung
jawab. Yesus mengajak mereka terlibat.
Saudara terkasih, panggilan dan perutusan Yesus bagi
kita juga hingga hari ini ialah terlibat penuh bukan hanya sebatas ide dan
gagasan, aplikatif apa yang paling umat perlukan. Mengulurkan tangan untuk
membantu bukan meminta mereka mencari pemecahannya sendiri. Para murid diajak
untuk tidak kasih yang egois dan terbatas. Kita paham tentu saja mereka letih
dan capek seharian mendengarkan pengajaran, mengelola sekian banyak orang, dan
tentu mereka lapar dan mengantuk. Yesus masih mengajak mereka melihat,
merasakan, dan tahu bagaimana para pendengar itu juga mengalami yang sama. Memberikan
kepada mereka makanan bagi bekal jasmani mereka, agar mereka bisa lebih
mengenal siapakah DIA.
Pemikiran bahwa orang lain memerlukan kita,
keterbukaan akan yang lain, serta kasih Yesus yang membuat mereka semua
kenyang. Sekat-sekat egoisme, mencari enaknya sendiri, serta mau berbagi membantu
kita melangkah bersama-sama dengan lebih ringan dan semua bisa teratasi. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar