Selasa, 18 Agustus 2015

Tidak Ada yang Mustahil bagi Allah

Selasa Biasa Pekan XX (H)
Hak. 6:11-24a
Mzm. 85:9,11-12,13-14
Mat. 19:23-30


Hak. 6:11-24a

6:11 Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."
6:13 Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian."
6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!"
6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
6:16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis."
6:17 Maka jawabnya kepada-Nya: "Jika sekiranya aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, maka berikanlah kepadaku tanda, bahwa Engkau sendirilah yang berfirman kepadaku.
6:18 Janganlah kiranya pergi dari sini, sampai aku datang kepada-Mu membawa persembahanku dan meletakkannya di hadapan-Mu." Firman-Nya: "Aku akan tinggal, sampai engkau kembali."
6:19 Masuklah Gideon ke dalam, lalu mengolah seekor anak kambing dan roti yang tidak beragi dari seefa tepung; ditaruhnya daging itu ke dalam bakul dan kuahnya ke dalam periuk, dibawanya itu kepada-Nya ke bawah pohon tarbantin, lalu disuguhkannya.
6:20 Berfirmanlah Malaikat Allah kepadanya: "Ambillah daging dan roti yang tidak beragi itu, letakkanlah ke atas batu ini, dan curahkan kuahnya." Maka diperbuatnya demikian.
6:21 Dan Malaikat TUHAN mengulurkan tongkat yang ada di tangan-Nya; dengan ujungnya disinggung-Nya daging dan roti itu; maka timbullah api dari batu itu dan memakan habis daging dan roti itu. Kemudian hilanglah Malaikat TUHAN dari pandangannya.
6:22 Maka tahulah Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka."
6:23 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati."
6:24 Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan


Mat. 19:23-30

19:23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."



Tidak Ada yang Mustahil bagi Allah

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita untuk merenungkan sabda Allah mengenai cara mauk ke dalam Kerajaan Surga. Berkaitan dengan harta benda, kepemilikan, dan keterikatan. Allah tidak melarang orang kaya, tidak memusuhi materi, atau memandang jelek dan buruk akan harta benda. Allah hanya tidak menyetujui orang yang mengandalkan harta bendanya demi keselamatan. Keselamatan adalah pertama-tama rahmat, di mana keselamatan itu akan menjadi milik kita karena anugerah dari Allah tanpa campur tangan kita. Materi bukan jaminan kita selamat.
Saudara terkasih, dalam bacaan tadi, kita perlu melepaskan harta benda dan lekatnya akan materi, sehingga kita justru lupa akan rahmat dari Allah. Kelekatan dewasa ini bukan hanya materi, harta benda, atau kekayaan, namun bisa berupa ilmu dan teknologi, bagaimana orang bisa demikian menomorsatukan iptek, iptek bagi orang-orang ini sudah menjadi allah baru dan bisa mengatur dunia. Orang lain lagi bisa saja lekat akan kemampuan dan pengetahuannya. Bagaimana orang ini demikian begitu menghargai dirinya dengan berlebihan dan memasang tarif mahal untuk kemampuannya dan melupakan sesama dan Tuhan. Tuhan sudah dia gantikan dengan kemampuannya apalagi sesama. Contoh sering kita temui, menghadapi orang yang miskin saja masih minta harga bayaran mahal untuk kemampuannya, bisa di dalam bidang kesehatan, dan banyak lagi.

Saudara terkasih, ketika kita menyatakan tidak mungkin tanpa melibatkan Tuhan Allah, kita telah melekat pada hal yang ada di dunia. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Melibatkan Tuhan dalam hidup kita, menjadikan semuanya adalah mungkin. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Apa yang perlu kita lakukan ialah bergantung dan melekat pada-Nya.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar