Sabtu, 15 Agustus 2015

Biarlah Anak-Anak itu Datang Kepada-KU

Sabtu Biasa Pekan XIX (H)
Yos. 24:14-29
Mzm. 16:1-2a,5,7-8,11
Mat. 19:13-15



Yos. 24:14-29

24:14 Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."
24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.
24:20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."
24:21 Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah."
24:22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!"
24:23 Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel."
24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."
24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."
24:28 Sesudah itu Yosua melepas bangsa itu pergi, masing-masing ke milik pusakanya.
24:29 Dan sesudah peristiwa-peristiwa ini, maka matilah Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, ketika berumur seratus sepuluh tahun.

Mat. 19:13-15

19:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
19:14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."
19:15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.


Biarlah Anak-Anak itu Datang Kepada-KU

Saudara terkasih, sapaan, panggilan, dan undangan yang menyenangkan dan menenteramkan dari Yesus untuk anak-anak, termasuk kita. Biarlah datang kepada-Ku. Penerimaan dengan dua tangan terentang dan dada bidang yang akan memeluk siapapun yang hadir dengan penuh kehangatan kasih-Nya. Orang sering terganggu oleh kedatangan anak-anak, yang ributlah, tidak tahu aturan lah, atau macam-macam dalih dan alasan dikemukakan. Padahal, anak itu belum pernah dewasa yang enuh aturan, sedang orang tua tentu saja dan pasti pernah melewati fase anak-anak yang sama, penuh dengan kebebasan dan tidak tahu aturan dan ribut, terbang ke sana ke mari.
Saudara terkasih, namun anak-anak pasti tulus, tidak berpolitik alias main sandiwara, apa adanya dan tergantung sepenuhnya kepada pribadi dewasa di sekitarnya. Lihat saja bagaimana anak itu untuk memilih warna saja masih bertanya kepada orang tua. Tuhan menghendaki kita berorientasi pada yang lain, pada Tuhan untuk segala sesuatu.

Pribadi dewasa memiliki banyak pengetahuan dan ketrampilan serta keinginan, itu tidak jarang menghambat kesatuan dan keintiman dengan-Nya. Cemas, ragu, khawatir, dan gelisah tidak ada dalam pribadi dan hati anak-anak. Anak yang takut atau cemas akan datang ke orang tuanya, mampukah kita juga berbuat demikian tanpa malu dan gengsi untuk hadir kepada Allah? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar