Selasa
Biasa Pekan XXI (H)
1
Tes. 2:1-8
Mzm.
139:1-3,4-6
Mat.
23:23-26
1
Tes. 2:1-8
2:1 Kamu sendiri pun memang
tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia.
2:2 Tetapi sungguhpun kami
sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun
dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil
Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat.
2:3 Sebab nasihat kami tidak
lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai
tipu daya.
2:4 Sebaliknya, karena Allah
telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena
itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk
menyukakan Allah yang menguji hati kita.
2:5 Karena kami tidak pernah
bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud
loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi --
2:6 juga tidak pernah kami
mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain,
sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
2:7 Tetapi kami berlaku ramah
di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:8 Demikianlah kami, dalam
kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan
kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami
kasihi.
Mat.
23:23-26
23:23 Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang
terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan
dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu
pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta
yang di dalamnya kamu telan.
23:25 Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh
rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang
buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga
akan bersih.
Hidup
Sosial dan Hidup Religius
Saudara terkasih Yesus mengecam apa yang dilakukan
dan dituntut oleh ahli Taura dan kaum
Farisi yang selalu menekakan hukum namun melalaikan aspek sosial dari hukum
itu. Mereka ketat sekali meminta umat untuk setia termasuk persepuluhan, namun
mereka juga berlaku tidak adil, tidak mengenal belas kasihan bahkan terhadap
orang miskin, serta tidak setia.
Menarik ialah apa yang sedang kita renungkan hari
ini, bagaimana kehidupan kita beragama dan berbangsa. Mungkin kita bangga di
dunia dipandang sebagai bangsa yang toleran, semua agama relatif damai dan
hidup bersama, namun di balik itu juga menjadi ahli Taurat dari Nusantara. Rumah
ibadat apapun itu selalu penuh. Minggu gedung Gereja kita tidak pernah epi dari
umat yang beribadat, namun suap, main hukum sendiri, rekayasa peradilan, hidup
seenaknya, melanggar peraturan baik lalu lintas ataupun yang lainnya dengan
gampang dan tidak merasa risih apalagi bersalah. Pendidikan yang masih saja
berkutat dengan nilai dalam arti A B atau 7 atau 8 bukan apa yang berguna bagi
hidup. perselisihan dalam keluarga yang dipampang di media, perselingkuhan yang
dibeber seperti dagangan, penyalahgunaan kuasa dan wewenang, juga kita lakukan
sebagai pengikut Tuhan. Yesus akan juga mengutuk kita, celakalah orang Kristen,
engkau menyebut AKU untuk kepentinganmu sendiri. Masih juga menindas sesama
untuk kebanggaan dan keuntunganmu sendiri.
Saudara terkasih, kita masih sering berkutat dengan
ritual dan melalaikan yang esensial.membangun gedung gereja mewah dan megah
namun kepada umat yang kurang masih kejam dan bahkan seperti tidak kenal. Berkumpul
hanya kepada yang setara dalam kekayaan. Kita perlu hati-hati agar kita mampu
bertindak secara baik anatara pribadi religius sekaligus pribadi sosial. Kita ingat
salib bagaimana kepada Tuhan dan sesama memiliki porsi yang seimbang.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar