Selasa, 25 Agustus 2015

Hidup Sosial dan Hidup Religius


Selasa Biasa Pekan XXI (H)
1 Tes. 2:1-8
Mzm. 139:1-3,4-6
Mat. 23:23-26


1 Tes. 2:1-8

2:1 Kamu sendiri pun memang tahu, saudara-saudara, bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia.
2:2 Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat.
2:3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
2:5 Karena kami tidak pernah bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi --
2:6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
2:8 Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi.


Mat. 23:23-26

23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.



Hidup Sosial dan Hidup Religius

Saudara terkasih Yesus mengecam apa yang dilakukan dan dituntut oleh ahli Taura dan  kaum Farisi yang selalu menekakan hukum namun melalaikan aspek sosial dari hukum itu. Mereka ketat sekali meminta umat untuk setia termasuk persepuluhan, namun mereka juga berlaku tidak adil, tidak mengenal belas kasihan bahkan terhadap orang miskin, serta tidak setia.
Menarik ialah apa yang sedang kita renungkan hari ini, bagaimana kehidupan kita beragama dan berbangsa. Mungkin kita bangga di dunia dipandang sebagai bangsa yang toleran, semua agama relatif damai dan hidup bersama, namun di balik itu juga menjadi ahli Taurat dari Nusantara. Rumah ibadat apapun itu selalu penuh. Minggu gedung Gereja kita tidak pernah epi dari umat yang beribadat, namun suap, main hukum sendiri, rekayasa peradilan, hidup seenaknya, melanggar peraturan baik lalu lintas ataupun yang lainnya dengan gampang dan tidak merasa risih apalagi bersalah. Pendidikan yang masih saja berkutat dengan nilai dalam arti A B atau 7 atau 8 bukan apa yang berguna bagi hidup. perselisihan dalam keluarga yang dipampang di media, perselingkuhan yang dibeber seperti dagangan, penyalahgunaan kuasa dan wewenang, juga kita lakukan sebagai pengikut Tuhan. Yesus akan juga mengutuk kita, celakalah orang Kristen, engkau menyebut AKU untuk kepentinganmu sendiri. Masih juga menindas sesama untuk kebanggaan dan keuntunganmu sendiri.


Saudara terkasih, kita masih sering berkutat dengan ritual dan melalaikan yang esensial.membangun gedung gereja mewah dan megah namun kepada umat yang kurang masih kejam dan bahkan seperti tidak kenal. Berkumpul hanya kepada yang setara dalam kekayaan. Kita perlu hati-hati agar kita mampu bertindak secara baik anatara pribadi religius sekaligus pribadi sosial. Kita ingat salib bagaimana kepada Tuhan dan sesama memiliki porsi yang seimbang.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar