Rabu, 05 Agustus 2015

Perempuan Kanaan yang Percaya

Rabu Biasa Pekan XVIII (H)
Kel.13:1-2a,25-14:1,26-29,34-35
Mzm. 106:6-7,13-14,21-22,23
Mat. 15:21-28


Kel.13:1-2a,25-14:1,26-29,34-35

13:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
13:2 "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang
13:26 dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan.
14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
14:26 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:
14:27 "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
14:28 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku
14:34 Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu:
14:35 Aku, TUHAN, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati."

Mat. 15:21-28

15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.


Perempuan Kanaan yang Percaya

Saudara terkasih, Gereja hari ini mengajak kita merenungkan mengenai karya Yesus bagi semua bangsa. Tradisi tidak bisa disangkal, bahwa nabi diutus untuk membawa kembali bangsa Israel ke pangkuan-Nya. Bangsa terpilih yang sering menyesatkan diri ini berulang-ulang diajak kembali, namun demikian pula berkali-kali jatuh dan tersesat.
Menarik bahwa Mateus yang dalam kisah-kisahnya sebatas mengenai Yahudi, ingat dalam perutusan para murid, mereka dilarang memasuki bangsa asing, namun memberi perhatian kepada perempuan yang anaknya sakit ini, yang jelas-jelas bangsa asing (Siro-Fenisia). Imannya yang teguh akan kesembuhan anaknya, berjumpa dengan kuasa Yesus, dan terjadilah kesembuhan. Dua hal penting yang bisa kita renungkan yaitu pertama, mengenai iman. Iman menjadi penting bagi keselamatan sebagai tanggapan akan panggilan dan tawaran Allah. Penolakan atau tidak beriman hanya mengandalkan kasih Allah, tentu sangat ironis kalau demikian. Tuhan bekerja keras sedangkan manusia enak-enak dan minta keselamatan yang sama. Apakah layak hal demikian? Kedua, keselamatan bagi semua bangsa, ada kesempatan yang sama bagi semua manusia di manapun hidupnya, bukan hanya Yahudi atau Israel saja. Keselamatan itu berciri universal dan berasal dari Allah, namun harus ada sikap aktif dari kita, yaitu dengan iman yang teguh dan percaya kepadda-Nya.


Kisah di atas menunjukkan Tuhan penuh kasih yang mampu dilihat oleh iman perempuan tadi, bagaimana penolakan bahkan “penghinaan” dikatakan anjing namun masih memiliki pengharapan dan kepercayaan yang sama. Hal ini membawa kepada kita kekuatan untuk tiada henti-henti untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berbagai cara dan semakin mengenal Dia. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar