Pw.
S. Bernardus, AbasPujG(P)
Hak.
11:29-39a
Mzm.
40:5,7-8a,8b-9,10
Mat.
22:1-14
Hak.
11:29-39a
11:29 Lalu Roh TUHAN
menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye,
kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke
daerah bani Amon.
11:30 Lalu bernazarlah Yefta
kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon
itu ke dalam tanganku,
11:31 maka apa yang keluar
dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat
dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan
mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
11:32 Kemudian Yefta berjalan
terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam
tangannya.
11:33 Ia menimbulkan
kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroër sampai dekat Minit
-- dua puluh kota banyaknya -- dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon
itu ditundukkan di depan orang Israel.
11:34 Ketika Yefta pulang ke
Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan
memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia
tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
11:35 Demi dilihatnya dia,
dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat
hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka
mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
11:36 Tetapi jawabnya
kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN,
maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN
telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
11:37 Lagi katanya kepada
ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan
kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan
menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
11:38 Jawab Yefta:
"Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka
pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di
pegunungan.
11:39 Setelah lewat kedua
bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa
yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki
Mat.
22:1-14
22:1 Lalu Yesus berbicara
pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga
seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh
hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin
itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
22:4 Ia menyuruh pula
hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu:
Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak
piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan
kawin ini.
22:5 Tetapi orang-orang yang
diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi
mengurus usahanya,
22:6 dan yang lain menangkap
hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu,
lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan
membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata
kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang
diundang tadi tidak layak untuk itu.
22:9 Sebab itu pergilah ke
persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di
sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah
hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di
jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan
perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11 Ketika raja itu masuk
untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian
pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya:
Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian
pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu
kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke
dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi.
22:14 Sebab banyak yang
dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Sebab Banyak yang Dipanggil,
tetapi Sedikit yang Dipilih
Saudara terkasih, Allah menawarkan keselamatan-Nya kepada bangsa
terpilih, namun ketika anak yang dikasihi-Nya tersebut abai dan malah
menolak-Nya, oreintasi-Nya Ia ubah dan memanggil semua orang asal mereka mau
dan ikut berpesta. Pertanyaan menarik ialah mengapa Tuhan Allah marah melihat
ada tamu yang tidak pantas. Ia ternyata membutuhkan standart yang sama,
siapapun yang dipanggil dan diundang itu sanggup luar dalam bukan hanya
mengatakan ya, namun tidak melakukan.
Keteladanan yang penting bagi kita agar mampu menjalani pilihan dengan
sepenuhnya. Apa yang dijalani dengan jiwa raga, ikut pesta juga berpakaian
sepantasnya, kewajiban dan hak perlu seiring sejalan bukan hanya mau enaknya
saja, haknya dituntut namun tidak mau konsekuensi atau kewajibannya. Bagaimana kita
selama ini sering menyaksikan apa yang dikedepankan adalah menuntut hak namun
melupakan bahwa kewajibannya sama sekali tidak dilakukan. Ironis sekali ketika
hal itu banyak pengikut dan merasa bahwa hal itu benar dan tidak ada kesalahan
apapun di dalam menyuarakannya. Tanpa malu-malu berteriak-teriak menuntut hal
padahal kewajiban dan kerjaannya masih belum dilakukan. Dalam Gereja biasa
terdengar aku tidak pantas biar orang lain saja untuk menjadi petugas atau
pengurus paroki hingga lingkungan. Atau panggilan, aku berdoa buat panggilan
untuk anak orang lain asal bukan anakku. Seolah merasa rendah hati dan meminta
orang lain, padahal hal itu untuk menutupi ketidakmauannya bukan karena tidak
mampu namun tidak mau. Tidak mau terganggu kesibukan dan kesenangannya.
Saudara terkasih, sudah kah kita memberikan diri dengan seutuhnya. Melakukan
kewajiban dan hak dengan semestinya, bukan hanya menuntut hak tidak mau
menjalankan kewajiban sama sekali.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar