Kamis, 20 Agustus 2015

Sebab Banyak yang Dipanggil, tetapi Sedikit yang Dipilih

Pw. S. Bernardus, AbasPujG(P)
Hak. 11:29-39a
Mzm. 40:5,7-8a,8b-9,10
Mat. 22:1-14


Hak. 11:29-39a

11:29 Lalu Roh TUHAN menghinggapi Yefta; ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah bani Amon.
11:30 Lalu bernazarlah Yefta kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku,
11:31 maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran."
11:32 Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan bani Amon, dan TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangannya.
11:33 Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroër sampai dekat Minit -- dua puluh kota banyaknya -- dan sampai ke Abel-Keramim, sehingga bani Amon itu ditundukkan di depan orang Israel.
11:34 Ketika Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal; selain dari dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan.
11:35 Demi dilihatnya dia, dikoyakkannyalah bajunya, sambil berkata: "Ah, anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan engkaulah yang mencelakakan aku; aku telah membuka mulutku bernazar kepada TUHAN, dan tidak dapat aku mundur."
11:36 Tetapi jawabnya kepadanya: "Bapa, jika engkau telah membuka mulutmu bernazar kepada TUHAN, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, karena TUHAN telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni bani Amon itu."
11:37 Lagi katanya kepada ayahnya: "Hanya izinkanlah aku melakukan hal ini: berilah keluasan kepadaku dua bulan lamanya, supaya aku pergi mengembara ke pegunungan dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku."
11:38 Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.
11:39 Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepada ayahnya, dan ayahnya melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu; jadi gadis itu tidak pernah kenal laki-laki


Mat. 22:1-14

22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."


Sebab Banyak yang Dipanggil, tetapi Sedikit yang Dipilih

Saudara terkasih, Allah menawarkan keselamatan-Nya kepada bangsa terpilih, namun ketika anak yang dikasihi-Nya tersebut abai dan malah menolak-Nya, oreintasi-Nya Ia ubah dan memanggil semua orang asal mereka mau dan ikut berpesta. Pertanyaan menarik ialah mengapa Tuhan Allah marah melihat ada tamu yang tidak pantas. Ia ternyata membutuhkan standart yang sama, siapapun yang dipanggil dan diundang itu sanggup luar dalam bukan hanya mengatakan ya, namun tidak melakukan.
Keteladanan yang penting bagi kita agar mampu menjalani pilihan dengan sepenuhnya. Apa yang dijalani dengan jiwa raga, ikut pesta juga berpakaian sepantasnya, kewajiban dan hak perlu seiring sejalan bukan hanya mau enaknya saja, haknya dituntut namun tidak mau konsekuensi atau kewajibannya. Bagaimana kita selama ini sering menyaksikan apa yang dikedepankan adalah menuntut hak namun melupakan bahwa kewajibannya sama sekali tidak dilakukan. Ironis sekali ketika hal itu banyak pengikut dan merasa bahwa hal itu benar dan tidak ada kesalahan apapun di dalam menyuarakannya. Tanpa malu-malu berteriak-teriak menuntut hal padahal kewajiban dan kerjaannya masih belum dilakukan. Dalam Gereja biasa terdengar aku tidak pantas biar orang lain saja untuk menjadi petugas atau pengurus paroki hingga lingkungan. Atau panggilan, aku berdoa buat panggilan untuk anak orang lain asal bukan anakku. Seolah merasa rendah hati dan meminta orang lain, padahal hal itu untuk menutupi ketidakmauannya bukan karena tidak mampu namun tidak mau. Tidak mau terganggu kesibukan dan kesenangannya.
Saudara terkasih, sudah kah kita memberikan diri dengan seutuhnya. Melakukan kewajiban dan hak dengan semestinya, bukan hanya menuntut hak tidak mau menjalankan kewajiban sama sekali.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar