Kamis, 21 Agustus 2014

Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.


Kamis, 21 Agustus 2014, Pw. St. Pius X, Paus
Yeh.36:23-28
Mat. 22:1-14


Yeh.36:23-28
36:23 Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa.
36:24 Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu.
36:25 Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
36:28 Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu

Mat. 22:1-14
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Saudara terkasih, Injil hari ini menyatakan keselamatan itu menjadi milik semua orang. Keyakinan itu dapat kita yakini dari perikopa di atas yang menyatakan bahwa semua diundang ke dalam pesta. Syarat atas keikiutsertaan di dalam pesta kemuliaan Tuhan ialah adanya kesiapsediaan kita, yang dilambangkan dalam bacaan di atas dengan pakaian yang pantas. Undangan sudah disebarkan sebagai gambaran kasih Allah yang tak terbatas, namun perlu ada respons dan tanggapan yang sebanding untuk memperoleh keselamatan tersebut.
Perjamuan dan pesta sebagai gambaran kemuliaan Allah. Pertama-tama, undangan yang ditolak adalah para nabi yang diutus untuk membawa kepada kesatuan dengan Tuhan Allah, namun yang terjadi ialah penolakan. Orang yang diundang tidak mau datang.
Orang-orang sibuk dengan urusan masing-masing gambaran dari perutusan Yohanes Pembaptis dan Yesus, bahkan hingga hari ini, kita terlalu sibuk dengan urusan kita dan sering melalaikan undangan Tuhan. Kebaikan Tuhan Allah kita balas dengan semena-mena. Menghina satu sama lain, sibuk dengan smartphone, alat komunikasi, padahal sedang berkomunikasi dengan Tuhan saat berdoa ataupun di gereja. Lebih berat bekerja dari pada Misa dan ibadat di gereja. Alasan capek dan tidur atau rekreasi dibanding bersama-sama saudara seiman untuk beribadat. Tuhan sudah tahu kog, setiap ditanya mengapa tidak berdoa. Seribu alasan dikemukan saat diundang Tuhan.

Tuhan Allah tidak bisa mengkhianati cinta-Nya dengan membatalkan atau membatasi kasih-Nya yang selalu besar itu. Undangan perlu tanggapan. Tanggapan layak untuk mendapatkan kesatuan kasih di dalam Tuhan Allah di dalam Kerajaan Surga. Keselamatan merupakan rahmat yang dari Allah juga membutuhkan tanggapan kita yang semestinya. Respons yang menjadi kehendak Allah ialah mengasihi Tuhan, dan mengasihi sesama sebagaimana diri sendiri.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar