Rabu, 13 Agustus 2014

Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata

Rabu Biasa, 13 Agustus 2014:
Yeh.9:1-7:10:18-22
Mat. 18:15-20

Yeh.9:1-7:10:18-22
9:1 Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring: "Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!"
9:2 Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga.
9:3 Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
9:5 Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.
9:6 Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
9:7 Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh.
10:18 Lalu kemuliaan TUHAN pergi dari ambang pintu Bait Suci dan hinggap di atas kerub-kerub.
10:19 Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan roda-rodanya bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berhenti dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah Israel berada di atas mereka.
10:20 Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub.
10:21 Masing-masing mempunyai empat muka dan bagi masing-masing ada empat sayap dan di bawah sayap mereka ada yang berbentuk tangan manusia.
10:22 Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan muka yang kulihat di tepi sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke mukanya.
Mat. 18:15-20
18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.

Saudara terkasih, Tuhan mengajarkan kepada kita di dalam menyelesaikan persoalan menasehati sesama yang sedang melakukan sebuah kesalahan. Sehari-hari kita lebih sering mendengar mengenai pemberitaan soal kejelekan dan kesalahan orang seolah-olah sebagai peristiwa penting dan utama. Perselisihan, perselingkuhan, perceraian, dan pertikaian lain-lainnya. Selain banyaknya kesalahan orang yang diungkap kepada publik, makin mengejala juga ialah kekerasan di dalam menyelesaikan kesalahan orang lain. Aparat negara mengeroyok aparat lain hanya karena kata-kata kasar, bagi pelaku, tentu berbeda anggapan korban.
Tuhan mengajarkan jenjang penyelesaian masalah atau kesalahan orang yaitu, (1) menegornya di bawah empat mata, berarti orang yang bersangkutan dan yang tahu betul kesalahannya, (2) menegor dengan membawa 2 atau 3 saksi, berarti kalau orang tersebut masih saja keras kepala atau belum berubah perangainya, perlu adanya saksi penguat bahwa ada persoalan, (3) ketika di hadapan beberapa orang tetap tidak mempan, pengaduan kepada jemaat tentu arif dan bijaksana.
Banyak anggapan bahwa Indonesia sedang pada titik nadir kemerosotan di segala bidang, dan banyak yang pesimis akan mampu berkembang menjadi lebih baik, Tuhan telah mengatakan kepada kita, dua orang saja yang berdoa dan memohon kepad Allah, apapun itu akan diberikan. Dua orang saja. Mengapa selama ini doa, ibadat yang begitu banyak belum menjadi nyata? Itu semua adalah permenungan kita bersama untuk semakin tekun di dalam Tuhan.
Dua tiga orang berkumpul atas nama-Ku, Aku berada di tengah-tengahmu, sungguh sabda yang begitu indah karena Tuhan hadir di tengah-tengah kita, saat kita berkumpul di dalam nama DIA.

Saat ini banyak ibadat, banyak perkumpulan, namun masih jauh dari Tuhan Allah, kepentingan manusia dan kemanusiaan lebih dominan. Bagaimana berkumpul bersama namun malah menguliti kesalahan orang lain, kesepakatan memohon kebaikan belum sepenuhnya terpenuhi karena kemanusiaan pribadi kita lebih dominan di sana. BD.EleSHa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar