Rabu
Biasa, 13 Agustus 2014:
Yeh.9:1-7:10:18-22
Mat. 18:15-20
Yeh.9:1-7:10:18-22
9:1 Lalu aku mendengar Dia
berseru dengan suara yang nyaring: "Maju ke mari, hai, yang harus
menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di
tangannya!"
9:2 Lihat, enam orang
laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara,
masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka
berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan
berdiri di samping mezbah tembaga.
9:3 Pada saat itu kemuliaan
Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang
pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang
mempunyai alat penulis di sisinya.
9:4 Firman TUHAN kepadanya:
"Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T
pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan
keji yang dilakukan di sana."
9:5 Dan kepada yang lain-lain
aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu
dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas
kasihan.
9:6 Orang-orang tua,
teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan
musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan
singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan
tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.
9:7 Kemudian firman-Nya
kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya
dengan orang-orang yang terbunuh.
10:18 Lalu kemuliaan TUHAN
pergi dari ambang pintu Bait Suci dan hinggap di atas kerub-kerub.
10:19 Dan kerub-kerub itu
mengangkat sayap mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari
tanah dan roda-rodanya bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berhenti dekat
pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah Israel
berada di atas mereka.
10:20 Itulah makhluk-makhluk
hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku
mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub.
10:21 Masing-masing mempunyai
empat muka dan bagi masing-masing ada empat sayap dan di bawah sayap mereka ada
yang berbentuk tangan manusia.
10:22 Kelihatannya muka
mereka adalah serupa dengan muka yang kulihat di tepi sungai Kebar.
Masing-masing berjalan lurus ke mukanya.
Mat. 18:15-20
18:15 "Apabila saudaramu
berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu
engkau telah mendapatnya kembali.
18:16 Jika ia tidak
mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas
keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
18:17 Jika ia tidak mau
mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau
juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal
Allah atau seorang pemungut cukai.
18:18 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
18:19 Dan lagi Aku berkata
kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau
tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.
Saudara terkasih, Tuhan mengajarkan kepada kita di
dalam menyelesaikan persoalan menasehati sesama yang sedang melakukan sebuah
kesalahan. Sehari-hari kita lebih sering mendengar mengenai pemberitaan soal
kejelekan dan kesalahan orang seolah-olah sebagai peristiwa penting dan utama.
Perselisihan, perselingkuhan, perceraian, dan pertikaian lain-lainnya. Selain
banyaknya kesalahan orang yang diungkap kepada publik, makin mengejala juga
ialah kekerasan di dalam menyelesaikan kesalahan orang lain. Aparat negara
mengeroyok aparat lain hanya karena kata-kata kasar, bagi pelaku, tentu berbeda
anggapan korban.
Tuhan mengajarkan jenjang penyelesaian masalah atau
kesalahan orang yaitu, (1) menegornya di bawah empat mata, berarti orang yang
bersangkutan dan yang tahu betul kesalahannya, (2) menegor dengan membawa 2
atau 3 saksi, berarti kalau orang tersebut masih saja keras kepala atau belum
berubah perangainya, perlu adanya saksi penguat bahwa ada persoalan, (3) ketika
di hadapan beberapa orang tetap tidak mempan, pengaduan kepada jemaat tentu
arif dan bijaksana.
Banyak anggapan bahwa Indonesia sedang pada titik
nadir kemerosotan di segala bidang, dan banyak yang pesimis akan mampu
berkembang menjadi lebih baik, Tuhan telah mengatakan kepada kita, dua orang
saja yang berdoa dan memohon kepad Allah, apapun itu akan diberikan. Dua orang
saja. Mengapa selama ini doa, ibadat yang begitu banyak belum menjadi nyata?
Itu semua adalah permenungan kita bersama untuk semakin tekun di dalam Tuhan.
Dua tiga orang berkumpul atas nama-Ku, Aku berada
di tengah-tengahmu, sungguh sabda yang begitu indah karena Tuhan hadir di
tengah-tengah kita, saat kita berkumpul di dalam nama DIA.
Saat ini banyak ibadat, banyak perkumpulan, namun
masih jauh dari Tuhan Allah, kepentingan manusia dan kemanusiaan lebih dominan.
Bagaimana berkumpul bersama namun malah menguliti kesalahan orang lain, kesepakatan
memohon kebaikan belum sepenuhnya terpenuhi karena kemanusiaan pribadi kita
lebih dominan di sana. BD.EleSHa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar