Jumat, 22 Agustus, Pw,
Santa Maria Ratu
Yeh. 37:1-14
Mat. 22:34-40
Yeh. 37:1-14
37:1 Lalu kekuasaan TUHAN
meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan
menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan
tulang-tulang.
37:2 Ia membawa aku melihat
tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di
lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering.
37:3 Lalu Ia berfirman
kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan
kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang
mengetahui!"
37:4 Lalu firman-Nya
kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah
kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN!
37:5 Beginilah firman Tuhan
ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu
hidup kembali.
37:6 Aku akan memberi
urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan
kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan
mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
37:7 Lalu aku bernubuat
seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah
suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu
sama lain.
37:8 Sedang aku
mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian
kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas.
37:9 Maka firman-Nya
kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak
manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH:
Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam
orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali."
37:10 Lalu aku bernubuat
seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka,
sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang
sangat besar.
37:11 Firman-Nya kepadaku:
"Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh,
mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan
pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.
37:12 Oleh sebab itu,
bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh,
Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya,
dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel.
37:13 Dan kamu akan
mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan
membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya.
37:14 Aku akan memberikan
Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu
tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang
mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."
Mat. 22:34-40
22:34 Ketika orang-orang
Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam,
berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari
mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum
manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Saudara terkasih, bacaan kita hari ini menunjukkan
kasih Tuhan Allah yang begitu besar dan tak terbatas. Tuhan menghendaki kita
mengamalkan salib di dalam memenuhi “hukum”. Hukum cinta kasih yang agung itu oleh
Tuhan dijadikan dasar atas cinta kita. Salib terdiri atas dua pilir, horisontal
dan vertikal.
Mengasihi Tuhan Allah melebihi apapun merupakan
kesiap sedia kita untuk sepenuhnya bergantung kepada-Nya, mengabdi kepada-Nya
dengan sepenuh hati dan budi, mengasihi-Nya melebihi apapun, karena Dia
terlebih dahulu mencintai kita.
Kasih yang sama diminta dari kita untuk sesama
kita. Mengasihi Tuhan Allah tanpa mengasihi sesama adalah omong kosong. Pribadi
yang menyatakan mengasihi sesamanya, tanpa mengasihi Tuhan Allah juga hanya
isapan jempol semata.
Keseimbangan menjadi faktor penting di dalam
perintah mengenai cinta kasih ini. Banyak orang yang begitu mengasihi Tuhan
Allah dengan banyak berbuat amal, karya sosial, ibadat macam-macam, namun
melalaikan anak,istri-suami, bukan hal demikian yang Tuhan kehendaki.
Sebaliknya, pilihan orang demi keluarga, demi karir, demi ekonomi mengalahkan
Tuhan, banyak alasan dikemukakan untuk membenarkan pilihannya, Tuhan kan tahu
apa yang terjadi, Tuhan Mahabaik akan mengampuni hamba-Nya yang sibuk toh juga
untuk keluarga, begitu banyak alasan untuk pembenar dan rasionalisasi
ketidakseimbangan.
Saudara terkasih, kesimbangan ini juga berkaitan
dengan keteladanan Tuhan Allah dalam masa penciptaan di mana Tuhan mengambil
waktu untuk beristirahat, dan itulah waktu kita untuk Tuhan. Bekerja dan
bersyukur seiring sejalan seperti hukum cinta kasih ini. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar