Senin, 04 Agustus 2014

Biarlah Hatimu dikuasai Allah

Renungan Harian:
Senin, 4 Agustus 2014
Pw. S. Yohanes Maria Vianey
Yer. 28:1-17 dan Mat.14: 22-36
Yer.28:1-17
28:1 Dalam tahun itu juga, pada permulaan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kelima tahun yang keempat, berkatalah nabi Hananya bin Azur yang berasal dari Gibeon itu kepadaku di rumah TUHAN, di depan mata imam-imam dan seluruh rakyat:
28:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Aku telah mematahkan kuk raja Babel itu.
28:3 Dalam dua tahun ini Aku akan mengembalikan ke tempat ini segala perkakas rumah TUHAN yang telah diambil dari tempat ini oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang diangkutnya ke Babel.
28:4 Juga Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta semua orang buangan dari Yehuda yang dibawa ke Babel akan Kukembalikan ke tempat ini, demikianlah firman TUHAN! Sungguh, Aku akan mematahkan kuk raja Babel itu!"
28:5 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya di depan mata imam-imam dan di depan mata seluruh rakyat yang berdiri di rumah TUHAN itu,
28:6 kata nabi Yeremia: "Amin! Moga-moga TUHAN berbuat demikian! Moga-moga TUHAN menepati perkataan-perkataan yang kaunubuatkan itu dengan dikembalikannya perkakas-perkakas rumah TUHAN dan semua orang buangan itu dari Babel ke tempat ini.
28:7 Hanya, dengarkanlah hendaknya perkataan yang akan kukatakan ke telingamu dan ke telinga seluruh rakyat ini:
28:8 Nabi-nabi yang ada sebelum aku dan sebelum engkau dari dahulu kala telah bernubuat kepada banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan yang besar tentang perang dan malapetaka dan penyakit sampar.
28:9 Tetapi mengenai seorang nabi yang bernubuat tentang damai sejahtera, jika nubuat nabi itu digenapi, maka barulah ketahuan, bahwa nabi itu benar-benar diutus oleh TUHAN."
28:10 Kemudian nabi Hananya mengambil gandar itu dari pada tengkuk nabi Yeremia, lalu mematahkannya.
28:11 Berkatalah Hananya di depan mata seluruh rakyat itu: "Beginilah firman TUHAN: Dalam dua tahun ini begitu jugalah Aku akan mematahkan kuk Nebukadnezar, raja Babel itu, dari pada tengkuk segala bangsa!" Tetapi pergilah nabi Yeremia dari sana.
28:12 Maka sesudah nabi Hananya mematahkan gandar dari pada tengkuk nabi Yeremia, datanglah firman TUHAN kepada Yeremia:
28:13 "Pergilah mengatakan kepada Hananya: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah mematahkan gandar kayu, tetapi Aku akan membuat gandar besi sebagai gantinya!
28:14 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Kuk besi akan Kutaruh ke atas tengkuk segala bangsa ini, sehingga mereka takluk kepada Nebukadnezar, raja Babel; sungguh, mereka akan takluk kepadanya! Malahan binatang-binatang di padang telah Kuserahkan kepadanya."
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
28:16 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
28:17 Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.

Mat.14: 22-36

14:22 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.
14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
14:26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
14:33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."
14:34 Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret.
14:35 Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya.
14:36 Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh

Saudara Terkasih,
Bacaan Pertama mengajarkan kepada kita bahwa seorang Nabi dapat ditilik dari hasil apa yang dia bawa. Ketika menghasilkan buah damai sejahtera kita dapat menyakini bahwa dari Allahlah Nabi tersebut lihat Yer 28:9. Sering terdengar adanya Nabi-Nabi yang memberikan kehebohan dan fenomena sehingga banyak orang datang dan berbondong-bondong untuk mendengarkan apa yang dikatakan, meminta air, atau benda-benda yang dapat menjadi kekuatan atau jimat dalam hidupnya.
Inji hari ini banyak mengajarkan kepada kita mengenai beberapa hal:
1.       Manusia modern lebih takut hantu dari pada Tuhan, ternyata dialami juga para murid. Para murid yang belum sepenuhnya akrba dengan Tuhan mengira Tuhan yang datang sebagai hantu.
2.       Iman Petrus yang bernyala-nyala menjadikan dia mampu berjalan di atas air. Sungguh iman yang luar biasa dari seorang nelayan yang setiap harinya bergelut dengan air.
3.       Godaan dan ketakutan duniawi silih berganti dengan iman dan kuasa Tuhan. Mengajarkan kepada kita apapun yang kita geluti suatu saat akan membuat kita ketakutan kalau sudah digunakan oleh kuasa jahat untuk menggoda kita. Aneh bin ajaib bagi Petrus yang memiliki profesi sebagai nelayan takut akan air danau. Ketakutan yang membuatnya jatuh. Setan memanfaatkan iman Petrus yang mudah goyah sehingga mengganggu kepercayaannya. Godaan masih mampu mengisi hati kita, karena keterbatasan kita untuk mengundang Kuasa Allah memenuhi hati kita. Tidak mungkin hati kita sekaligus ada Tuhan Allah dan setan. Salah satu pasti akan kalah. Penuhilah hati dengan Allah, dengan demikian setan tidak lagi memiliki tempat untuk singgah bahkan mengganggu.
Pengalaman Petrus tersebut menjadi cermin bagi kita untuk hati-hati terhadap apapun yang paling kita sukai, geluti, bahkan ahli sekalipun dalam bidang tersebut, agar tidak menjadi tempat dan alat bagi kuasa jahat menjatuhkan kita. Biarlah Allah memenuhi hati sehingga tidak ada lagi tempat kuasa gelap untuk singgah apalagi menguasai hati kita.
Berkah Dalem.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar