Rabu 6 Agustus, Pesta Yesus
Menampakkan Kemuliaan-Nya
2Petrus 1:16-19
1:16 Sebab kami tidak
mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan
kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi
kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17 Kami menyaksikan,
bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang
kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18 Suara itu kami dengar
datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang
kudus.
1:19 Dengan demikian kami
makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah
baiknya kalau kamu memperhatikannya
Mat:17:1
17:1 Enam hari kemudian Yesus
membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka
Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa
di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya
menjadi putih bersinar seperti terang.
17:3 Maka nampak kepada
mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
17:4 Kata Petrus kepada
Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau
mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa
dan satu untuk Elia."
17:5 Dan tiba-tiba sedang ia
berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu
terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
17:6 Mendengar itu
tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
17:7 Lalu Yesus datang kepada
mereka dan menyentuh mereka sambil berkata: "Berdirilah, jangan
takut!"
17:8 Dan ketika mereka
mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri.
17:9 Pada waktu mereka turun
dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan
penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari
antara orang mati."
Saudara terkasih, inisiatif selalu datang kepada
manusia berasal dari Allah. Injil hari ini menyajikan betapa kerapuhan manusia,
kelemahan manusia, kemampuan manusia tidak ada apa-apanya di hadapan kuasa
Allah. Ketika insiatif Tuhan datang ke dalam benak manusia, manusia membutuhkan
Yesus untuk menerjemahkan hal itu. Sebelum kedatangan Yesus pada ayat 7, apa
yang terjadi adalah salah persipsi, ayat 4, kemudian ketakutan sebagaimana ayat
6 memperlihatkannya.
Pengalaman menyaksikan kemuliaan yang sekejab saja
menjadikan para murid ingin banget tetap tinggal seperti itu sebagaimana awal
ayat 4, hendak mendirikan tenda tempat untuk hidup dan bernaung. Bagaimana
sukacita itu ingin selamanya menjadi bagian hidup mereka. Kemuliaan Tuhan belum
sampai pada saatnya, yaitu setelah kebangkitan, para murid sudah berbahagai
akan keadaan yang luar biasa itu.
Saudara terkasih, betapa luar biasanya Tuhan ketika
kemuliaan itu datang di dalam Diri-Nya, sehingga mempengaruhi kehidupan para
murid. Para murid memerlukan Tuha untuk mengerti maknanya seperti kita umat-Nya
saat ini memerlukan bimbingan Roh Kudus dan Kitab Suci serta tradisi sebagai
penerjemah untuk mengerti kehendak Tuhan.
Kelemahan manusiawi, ketakutan, kegalauan,
kesedihan hapus saat Tuhan hadir, menyentuh, dan memeluk kita manusia yang
lemah ini. Biarlah hatimu selalu dalam sentuhan-Nya, bukalah hati dan budi
untuk Tuhan meraja di dalam diri kita masing-masing.
Berkah Dalem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar