Minggu, 17 Agustus 2014,
HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
HARI RAYA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
Sir. 10:1-8
1 Petrus 2:13-17
Mat. 22:15:21
Sir. 10:1-8
10:1 Pemerintah yang bijak
mempertahankan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah
teratur.
10:2 Seperti penguasa bangsa
demikianpun para pegawainya, dan seperti pemerintah kota demikian pula semua
penduduknya.
10:3 Raja yang tidak terdidik
membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para
pembesarnya.
10:4 Di dalam tangan Tuhan
terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang serasi
atasnya.
10:5 Di dalam tangan Tuhanlah
terletak kemujuran seorang manusia, dan kepada para pejabat dikaruniakan
oleh-Nya martabatnya.
10:6 Hendaklah engkau tidak
pernah menaruh benci kepada sesamamu apapun juga kesalahannya, dan jangan
berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu.
10:7 Kecongkakan dibenci oleh
Tuhan maupun oleh manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah.
10:8 Pemerintahan beralih
dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan
uang.
1 Petrus 2:13-17
2:13 Tunduklah, karena Allah,
kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang
tertinggi,
2:14 maupun kepada wali-wali
yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati
orang-orang yang berbuat baik.
2:15 Sebab inilah kehendak
Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan
orang-orang yang bodoh.
2:16 Hiduplah sebagai orang
merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk
menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
2:17 Hormatilah semua orang,
kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja
Mat.
22:15:21
22:15 Kemudian pergilah
orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus
dengan suatu pertanyaan.
22:16 Mereka menyuruh
murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya:
"Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur
mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau
tidak mencari muka.
22:17 Katakanlah kepada kami
pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau
tidak?"
22:18 Tetapi Yesus mengetahui
kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai
orang-orang munafik?
22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku
mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
22:20 Maka Ia bertanya kepada
mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"
22:21 Jawab mereka:
"Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada
Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.
Saudara terkasih, hari ini, hari yang membahagiakan
bagi kita Bangsa Indonesia karena merayakan kemerdekaan ke-69. Kita sebagai
orang Katolik yang juga rakyat Indonesia tidak kalah bangga dan bahagia bersama
seluruh rakayat Indonesia secara keseluruhan. Ungkapan Romo Kanjeng, yang
menyatakan kita 100% Katolik sekaligus 100% Indonesia sungguh benar-benar
konkret di mana kondisi bangsa kita sedang “sakit” seperti ini, Kekatolikan yang
sering dicurigai dan digunakan untuk propaganda jahat, menjadikan kita semakin
nasionalis dan religius. Nasionalis dan religius yang tidak terpisahkan sebagai
warga negara sekaligus warga Gereja.
Saudara terkasih pesan Injil jelas bagi kita bahwa
kita adalah warga Gereja sekaligus warga negara yang sepenuhnya. Semua ketaatan
kita ada porsi masing-masing. Oleh karena itu kita tidak bisa mengalahkan satu
sama lain, antara negara dan agama, itu satu kesatuan paket yang utuh.
Santo Petrus juga menyatakan yang sama di dalam
Suratnya, bahwa kita sebagai orang merdeka harus menghormati sesama, takut akan
Allah, dan tidak boleh melupakan akan penghormatan kepada Raja/Presiden atau
pemimpin negara, sesuai dengan porsi masing-masing.
Putra Sirakh mengajarkan kepada kita pemerintahan
seperti apa yang dapat kita harapkan. sungguh konkret bagi negara kita yang
sedang di dalam masa penantian akan kepemimpinan nasional. Proses panjang yang
masih perlu dukungan doa dan pengharapan. Pengarapan akan belas kasih Tuhan
Allah sehingga memberikan yang terbaik bagi negara tercinta kita bersama ini.
MERDEKA. BD.eLeSHa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar