Kamis, 14 Agustus 2014

Mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali

Kamis, 14 Agustus 2014
Pw. Maksimilianus Maria Kolbe, ImMrt
Yeh. 12:1-12
Mat.18:21-19:1

Yeh. 12:1-12
12:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
12:2 "Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
12:3 Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak.
12:4 Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di hadapan mata mereka, seperti seorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.
12:5 Di hadapan mata mereka perbuatlah sebuah lobang di tembok dan keluarlah dari situ.
12:6 Di hadapan mata mereka taruhlah barang-barangmu ke atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap; engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah; sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel."
12:7 Lalu kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: aku membawa pada siang hari barang-barang seperti barang-barang seorang buangan dan pada malam hari aku membuat dengan tanganku sebuah lobang di tembok, pada malam gelap aku keluar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas bahuku.
12:8 Pada hari besoknya datanglah firman TUHAN kepadaku:
12:9 "Hai anak manusia, bukankah ditanya oleh kaum Israel, kaum pemberontak itu kepadamu: Apakah yang kaulakukan ini?
12:10 Katakanlah kepada mereka: beginilah firman Tuhan ALLAH: Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel yang tinggal di sana.
12:11 Katakanlah: Aku menjadi lambang bagimu; seperti yang kulakukan ini begitulah akan berlaku kepada mereka: sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan.
12:12 Dan raja yang di tengah-tengah mereka akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap dan akan pergi ke luar; orang akan membuat sebuah lobang di tembok supaya ada baginya jalan keluar; ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak akan melihat tanah itu.

Mat.18:21-19:1

18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.
19:1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.

Saudara terkasih, hari ini Tuhan mengajak kita untuk mengampuni. Pengampunan bukan hanya di mulut, namun masih mengganjal dan selalu diingat-ingat dan diungkit-ungkit di kemudian hari. Yesus menyatakan pengampunan itu sebanyak 70 kali tujuh kali, bukan dalam arti harafiah 490 kali semata, namun sampai tak terhingga.
Sering kita dengar ungkapan, aku tidak akan memaafkanmu....kesalahanmu sudah tidak terampunkan....selalu saja kamu berbuat yang itu-itu saja...kamu lagi kamu lagi...kamu tidak ada kapok-kapoknya ya...dan begitu banyak litani kesalahan yang akan diungkap ketika ada kesalahan. Kesalahan bukan untuk diungkapkan ulang, namun untuk diperbaiki dan diampuni.
Pengampunan merupakan kelanjutan dari kemarin mengenai menasihati pribadi yang bersalah. Banyak orang tidak bisa membedakan perbuatan dan pribadi kemanusiaan tersebut.  Cinta kasih Allah sering membawa kita suka cita dan mampu bertahan di dalam kesulitan. Namun mampukah kita menularkan cinta kasih itu kepada sesama sehingga kita juga membawa suka cita kita kepada sesama?
Perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus di atas merupakan cerminan kita yang hanya memikirkan diri kita sendiri. Ketika Tuhan sudah memberikan kelimpahan begitu banyak, namun kita “dirugikan” oleh orang lain sedikit saja, sudah marah-marah luar biasa. Sering kita lihat bagaimana menuntut hak setinggi mungkin, namun ketika haknya sedikit saja terganggu sudah marah dan mengutuk, menuntut, dan mengatakan sudah dicurangi. Betapa rasa syukur itu bukan hanya di dalam mulut dan ungkapan, jauh lebih bernilai di dalam perbuatan dengan menularkan syukur terhadap orang lain. Orang lain juga bersuka cita dengan suka cita mereka karena kita telah menderima sukaita dari Allah yang sungguh baik. BD.EleSHa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar