Senin
Biasa, 25 Agustus 2014
2
Tes. 1:1-5, 11-12
Mat.
23:13-22
2
Tes.1:1-5, 11-12
1:1 Dari Paulus, Silwanus dan
Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di
dalam Tuhan Yesus Kristus.
1:2 Kasih karunia dan damai
sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:3 Kami wajib selalu
mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah
demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain
makin kuat di antara kamu,
1:4 sehingga dalam
jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan
imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
1:5 suatu bukti tentang
adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga
Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
1:11 Karena itu kami
senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi
panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat
baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu,
1:12 sehingga nama Yesus,
Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih
karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Mat.
23:13-22
23:13 Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena
kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri
tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14 [Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa
yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih
berat.]
23:15 Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang
saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia
orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:16 Celakalah kamu, hai
pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu
tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat.
23:17 Hai kamu orang-orang
bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang
menguduskan emas itu?
23:18 Bersumpah demi mezbah,
sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya,
sumpah itu mengikat.
23:19 Hai kamu orang-orang
buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan
persembahan itu?
23:20 Karena itu barangsiapa
bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu
yang terletak di atasnya.
23:21 Dan barangsiapa
bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang
diam di situ.
23:22 Dan barangsiapa
bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang
bersemayam di atasnya.
Saudara terkasih, kali ini kita melihat ketegasan
Yesus yang selalu saja direcoki oleh Farisi. Sikap Farisi ialah orang yang
memegang teguh tradisi, pelaku ibadat sesuai dengan hukum secara ketat dan mendetail.
Kaum Farisi banyak bersinggungan dengan pewartaan Yesus yang lebih banyak dan
cenderung membawa angin segar dengan lebih menekankan kepada makna dan
penghayatan dibandingkan tindakan yang tidak diikuti dengan penerapan di dalam
tindak nyata.
Kehidupan beriman dan beragama bukan sebatas
melakukan ritual semata, dan ketika sudah melakukan dengan baik A hingga Z dan
selesai. Hal itu tidak buruk namun belum cukup. Banyak orang berlomba-lomba
menjadikan pengikut agama kepercayaan lain untuk mengikuti iman dan
kepercayaannya, namun pemeliharaan dan kehidupan beriman selanjutnya tidak
diperhatikan.
Saudara terkasih, saat ada saudara pemeluk agama
lain masuk kepada kelompok kita, kita mengucap syukur kepada Tuhan ada satu
domba yang tersesat dan ditemukan. Namun sudahkah kita memiliki niat saja untuk
membantu perkembangan iman saudara tersebut?
Demikian pula ketika ada saudara kita meninggalkan
imannya yang sama dengan kita, apa yang terjadi dan kita lakukan, menyesali,
menghujat, dan mengutuk. Namun sudahkah kita memberikan keteladanan yang cukup
untuk menjadikan saudara kita nyaman dengan agama kita? Sudahkah kita membantu
dan memelihara iman kita dan saudara kita tersebut?
Saudara terkasih, Tuhan Yesus menyatakan
kesedihannya yang mendalam bagi ahli kitab dan Farisi yang memiliki sifat-sifat
tersebut. Munafik, menghalangi orang untuk berpikir berbeda, tidak pernah
memberikan kesaksian, menuntut orang sedangkan mereka tidak melakukan, Tuhan
sedih dan mengetahui risiko akan sikap demikian, oleh karena itu Tuhan Yesus
menyatakannya dengan nada tegas tersebut.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar