Rabu,
27 Agustus 2014, Pw. S. Monika
2Tes
3:6-10, 16-18
Luk.
7:11-17
2Tes
3:6-10, 16-18
3:6 Tetapi kami berpesan
kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu
menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang
tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
3:7 Sebab kamu sendiri tahu,
bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di
antara kamu,
3:8 dan tidak makan roti
orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam,
supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
3:9 Bukan karena kami tidak
berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi
kamu, supaya kamu ikuti.
3:10 Sebab, juga waktu kami
berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang
tidak mau bekerja, janganlah ia makan
3:16 Dan Ia, Tuhan damai
sejahtera, kiranya mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus-menerus, dalam
segala hal, kepada kamu. Tuhan menyertai kamu sekalian.
3:17 Salam dari padaku,
Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap
surat: beginilah tulisanku.
3:18 Kasih karunia Yesus
Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!
Luk.
7:11-17
7:11 Kemudian Yesus pergi ke
suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia,
dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu
gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal
ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat
janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:
"Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri
usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata:
"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu
dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu
ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar
telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat
umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar
tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Saudara terkasih, Gereja pada hari ini merayakan
Perayaan Wajib Santa Monika, seorang pendoa luar biasa. Mendoakan suami dan
puteranya hingga puluhan tahun. Tangis dan air mata selalu mendampingi
kehidupan Monika yang menyaksikan tindakan putra dan suaminya yang sangat jauh
dari harapannya. Keputusasaan bukan menjadi bagian hidupnya, bertekun di dalam
melayani keluarga dengan setia, dan kesetiaan di dalam berdoa, berdoa mohon
kekuatan Tuhan agar menyentuh hati suami dan anaknya. Sebelum meninggal
suaminya menyatakan diri untuk dibaptis. Puteranya yang sungguh dikasihinya,
pada akhirnya menjadi tokoh besar Gereja, Agustinus.
Saudara terkasih, Injil hari ini mengajarkan kepada
kita. Rahmat Tuhan Allah bisa hadir kapan saja. Cerita Santa Monika mengajarkan
iman seorang ibu yang membantu lewat doa bagi keluarganya, pada perikop ini
berbeda. Kemurahan Tuhan dinyatakan tanpa adanya iman dari pihak manusia yang
mendahuluinya. Kemurahan Tuhan sebagai wujud cinta kasih-Nya yang besar tidak
mengandaikan iman dari manusia. Berbeda dengan cerita penyembuhan hamba seorang
perwira, yang terlebih dahulu adanya iman dari bapak anak tersebut. Di sini
berbeda. Kemurahan Tuhan Allah dinyatakan begitu saja.
Saudara terkasih bacaan pertama memberikan
keteladanan kepad kita untuk tekun di dalam berusaha dan bekerja. Keteladanan
yang diberikan Rasul Paulus dengan tekun bekerja agar kitapun tidak hanya
enak-enakan bergantung kepada siapapun. Bekerja untuk mendapatkan apa yang
menjadi kebutuhan hidup kita. Berpangku tangan dan mendahkan tangan bukan jiwa
Paulus yang layak kita ikuti. Keteladanannya sungguh berarti bagi kehidupan
modern yang sering banyak memberikan jaminan dan subsidi. Jaminan dan subsidi
yang banyak dimanfaatkan orang untuk bergantung dan malas-malasan. Bukan
menyalahkan subsidi dan jaminan yang ada, namun mentalitas menadahkan tangan
yang perlu dibenahi. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar