Sabtu
Biasa, 30 Agustus 2014
1 Kor.
1:26-31
Mat.
25:14-30
1 Kor.
1:26-31
1:26 Ingat saja,
saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran
manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh,
tidak banyak orang yang terpandang.
1:27 Tetapi apa yang bodoh
bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa
yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
1:28 dan apa yang tidak
terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak
berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
1:29 supaya jangan ada
seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
1:30 Tetapi oleh Dia kamu
berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia
membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.
1:31 Karena itu seperti ada
tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam
Tuhan.
Mat.
25:14-30
25:14 "Sebab hal
Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang
memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
25:15 Yang seorang
diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi
satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
25:16 Segera pergilah hamba
yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima
talenta.
25:17 Hamba yang menerima dua
talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
25:18 Tetapi hamba yang
menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu
menyembunyikan uang tuannya.
25:19 Lama sesudah itu
pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
25:20 Hamba yang menerima
lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima
talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
25:21 Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau
telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:22 Lalu datanglah hamba
yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan
kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau
telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan
memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:24 Kini datanglah juga
hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan
adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan
yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25:25 Karena itu aku takut dan
pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan
tuan!
25:26 Maka jawab tuannya itu:
Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di
tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak
menanam?
25:27 Karena itu sudahlah
seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya
sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
25:28 Sebab itu ambillah
talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh
talenta itu.
25:29 Karena setiap orang
yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa
yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
25:30 Dan campakkanlah hamba
yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan
terdapat ratap dan kertak gigi."
Saudara terkasih, Injil hari ini mengajarkan kepada
kita akan kesiapsediaan. Siap sedia ketika Tuhan datang dalam kemuliaan.
Kedatangannya membawa penghakiman, penghakiman yang akan menentukan kita
termasuk yang berbahagia ataukah masuk ke dalam kelompok yang terpisah dari
kasih kuasa Allah yang begitu mengasihi kita. Perumpamaan tentang pengembangan
talenta. Talenta di sini dapat kita maknai sebagai berkat dan kemampuan kita
pribadi yang telah dikaruniakan Allah bagi kita. Kemampuan kita, talenta kita,
bakat kita merupakan berkat personal yang telah Tuhan anugerah, dan Tuhan Allah
menghendaki dari kita untuk mengembangkannya.
Pengembangan itu juga dinyatakan di dalam Bacaan
Pertama, bagaimana Allah memberikan anugerah terhadap orang yang sederhana dan “biasa-biasa”
saja. Sering kita berlaku minder terhadap keadaan kita yang biasa-biasa saja.
Apakah yang kita lakukan terhadap berkat itulah yang akan menjadi nilai tambah
kita di hadapan Allah. Rasa syukur sebagai gambaran pengembangan diri kita dan
minder serta mengeluhkan keterbatasan kita sebagai ungkapan tidak menerima diri
sebagai anugerah Tuhan yang luar biasa.
Saudara terkasih, Tuhan Allah menciptakan kita
sebagai pribadi luar biasa, unik, citra Diri-Nya sendiri. Betapa indah dan luar
biasanya kita, sudah layak dan sewajarnya apabila kita bersyukur dan
bersukacita atas berkat itu.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar